
SUASANA duka menyelimuti keluarga besar Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa (6/5), atas meninggalnya KH Alamudin Dimyati Rois (Gus Alam), akibat kecelakaan di KM 315 + 900 Jalan Tol Pemalang-Batang pada Jumat (2/5) lalu. Anggota DPR RI tersebut sempat menjalani perawatan selama empat hari.
Pemantauan Media Indonesia Selasa (5/6) pagi, ratusan santri di Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah Kaliwungu, Kendal duduk rapi di aula dan musala sambil melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran. Sebagian besar santri terlihat menangi hingga mata mereka sembab.
Di halaman pondok pesantren, sejumlah santri dewasa dan warga sekitar pesantren tampak sibuk memasang tenda. , setelah datang kabar duka dari rumah Sakit Budi Rahayu Pekalongan atas meninggalnya KH Alamudin Dimyati Rois (Gus Alam), anggota DPR akibat kecelakaan di KM 315 + 900 Jalan Tol Pemalang-Batang pada Jumat (2/5) lalu.
Putra ulama KH Dimyati Rois yang lahir di Kendal 26 Desember 1980 itu wafat setelah menjalani perawatan selama 4 hari di ruang ICU RS Budi Rahayu Pekalongan. Dia meninggalkan seorang istri Aslikh Rina Ulyaddin dan putrinya Zainab serta bayi yang masih dalam kandungan.
"Kami sangat kehilangan dan berduka mendengar kabar duka ini. Beliau sangat baik dan selalu perhatian dengan para santri," ujar Muhammad,14, seorang santri di Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah Kaliwungu, Kendal.
Hal serupa juga diungkapkan Rahmad,16, santri lainnya. Dia mengatakan Gus Alam merupakan penerus KH Dimyati Rois dalam mengelola pondok pesantren dan dikenal sangat dekat dengan santri dan warga. Meskipun saat ini menjadi anggota DPR namun setiap hari selalu hidup bersahaja dan selalu menyapa kepada siapapun yang dijumpainya. "Kami kehilangan sosok seorang bapak," imbuhnya.
Setelah disemayamkan di kediaman, ungkap pengasuh pesantren yang enggan disebutkan namanya, Gus Alam akan dimakamkan di Pondok Pesantren Al Fadllu II di Srogo, Desa Sidorejo, Kabupaten Kendal atau disamping makam ayahandanya KH Dimyati Rois.
Warga sekitar Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah Kaliwungu, Kendal Husain mengatakan kabar meninggalnya Gus Alam cukup mengejutkan, meskipun seluruh warga sudah mendengar kabar kecelakaan yang dialami almarhum. Selain Gus Alam, dua assistennya juga meninggal dunia dalam kecelakaan di Tol Pemalang-Batang tersebut.
"Kami tidak menyangka Gus Alam meninggal begitu cepat dengan usia yang masih tergolong muda, warga sangat berduka dan kehilangan karena beliau dikenal sangat baik dengan seluruh lapisan masyarakat," kata Husain.
Tiga Periode
Gus Alam merupakan anggota DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sudah malang melintang dalam kegiatan politik. Sejak masih muda Gus Alam telah aktif dalam berorganisasi sosial dan keagamaan. Ketika terjun ke partai politik Gus Alam dipercaya menjadi anggota DPR Selana tiga periode yakni periode 2009-2014, 2014-2019 dan 2019-2024.
Menjadi anggota DPR mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah I (Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga dan Kabupaten Kendal), Alamuddin Dimyati Rois bertugas di Komisi VIII yang mengurusi masalah Departemen Agama, Departemen Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia dan Zakat.
Selain aktif menjadi anggota legislatif, Gus Alam juga merupakan Sekretaris Dewan Syuro PKB Jawa Tengah. Dia dikenal sangat dekat dengan tokoh partai, ulama maupun jajanan eksekutif karena pribadi yang sederhana,vranah dan cukup cerdas dalam menghadapi dinamika perkembangan bangsa.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Sosial Politik Universitas Diponegoro Semarang, sebagai putra dari ulama KH Dimyati Rois pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadllu Wal Fadhilah Kendal, pada 2017 Gus Alam mendirikan sekaligus menjadi pengasuh pada Pondok Pesantren Al-Fadllu Wal Fadhilah II di Srogo, Desa Sidorejo, Kabupaten Kendal. (E-2)