Nestle Ekspansi Jaringan Kemitraan Peternak Sapi Perah

3 hours ago 2
Nestle Ekspansi Jaringan Kemitraan Peternak Sapi Perah Ilustrasi(Antara)

PT Nestle Indonesia melebarkan jaringan kerja sama dengan peternak sapi perah merambah Jawa Tengah setelah sukses menjaga kemitraan bersama 14.000 peternak di Jawa Timur.

"Pengadaan bahan baku susu segar menjadi bagian penting keberlanjutan," tegas Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestle Indonesia, Sufintri Rahayu di Malang, Jatim, Senin (5/5).

Kemitraan peternak sapi perah di Jateng telah merambah 14 kabupaten terwujud dengan bantuan pemangku kepentingan, termasuk digitalisasi.

Sufintri mengatakan Nestle dan peternak terus membangun komitmen sama sehingga kejadian aksi membuang susu di Boyolali, Jateng, beberapa waktu lalu, tak perlu terjadi. Dalam hal ini, Nestle berharap bisa menyerap lebih banyak susu dari peternak sehingga bahan baku tanpa perlu impor.

"Kita inginnya 100% pasokan susu dari Indonesia. Itu tekad kita asal sesuai kualitas dan kuantitas yang bisa mendukung bisnis kita," katanya.

Selama ini, kemitraan dengan 14.000 peternak sapi perah di Jatim menyerap sekitar 130.000 ton susu per tahun.

Menurut Sustainable Agri Service Advisor PT Nestle Indonesia, Syahrudi, penyerapan susu tergantung kondisi pasar.

"Tentunya kita berharap bisa menyerap lebih banyak susu peternak, tapi dengan pertimbangan kondisi pasar," tutur Syahrudi.

Pada kesempatan itu, Direktur Technical PT Nestle Indonesia Antonio Prochilo menambahkan Nestle berkomitmen meningkatkan kualitas bahan baku sekaligus membangun peternak menjadi pengusaha yang tangguh.

"Kita ingin peternak bisa berhasil dan sukses, terpenting generasi berikutnya bisa melanjutkan keberhasilan dari generasi sebelumnya," ucap Antonio Prochilo.

Sementara itu, Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar di Kementerian Perindustrian, Merrijanti Punguan Pitaria menyatakan konsumsi susu Indonesia hanya 16,1 liter per kapita per tahun atau lebih rendah ketimbang Malaysia mencapai 50 liter per kapita per tahun. Karena itu, pemerintah gencar meningkatkan konsumsi susu, salah satunya lewat program makan bergizi gratis.

Bila Indonesia ingin meningkatkan konsumsi susu 20 liter per kapita per tahun setara Vietnam, itu artinya kebutuhan bahan baku susu dalam negeri mencapai 1 miliar liter per tahun. Hal ini membuka peluang lebih banyak susu peternak yang terserap industri.

Saat ini, pemerintah menggenjot produksi dan produktivitas susu mengingat impor bahan baku susu masih cukup besar. Termasuk memberikan bantuan cold storage pada peternak guna meningkatkan kuantitas dan kualitas susu.

Dalam waktu dekat, pemerintah akan mendatangkan 1 juta ekor sapi perah guna meningkatkan populasi. Upaya itu guna mengisi kekosongan kandang akibat wabah penyakit mulut dan kuku. Selanjutnya, mendorong peternak sapi menjadi mitra industri pengolahan susu (IPS).

"Tantangan sekarang ada banyak peternak belum menjadi mitra IPS," ujarnya. (BN/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |