Jelang Idul Adha, Tuban Perketat Mobilitas Ternak di Perbatasan

4 hours ago 2
Jelang Idul Adha, Tuban Perketat Mobilitas Ternak di Perbatasan Pemkab Tuban memperketat pengawasan hewan ternak jelang Idul Adha.(MI/Ahmad Yakub)

JELANG Hari Raya Idul Adha, Pemkab Tuban, Jatim, meningkatkan pengawasan mobilitas ternak antarprovinsi. Pemkab juga melakukan mitigasi sebaran penyakit menular. Langkah itu untuk menjamin kesehatan dan mencegah hewan kurban dari penyakit berbahaya.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP2P) Tuban, Eko Julianto. Menurut Eko, Pemkab mengambil langkah strategis untuk menjamin kesehatan dan keamanan hewan kurban.

Eko menyampaikan Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, telah menginstruksikan DKP2P sebagai leading sector untuk merespons meningkatnya permintaan hewan kurban menjelang Idul Adha.

 “Tingginya permintaan hewan berdampak pada peningkatan lalu lintas ternak antar kecamatan, antar kabupaten di Jawa Timur, hingga antar provinsi. Kami memaksimalkan upaya pencegahan guna meminimalisasi penyebaran penyakit ternak,” ungkapnya, Senin (5/5).

Ia menjelaskan, Kabupaten Tuban memiliki potensi besar dalam penyediaan sapi potong. Selain memenuhi kebutuhan lokal, lanjut dia, Tuban juga menyuplai hewan kurban untuk daerah lain. 

Namun, tingginya mobilitas ternak ini meningkatkan risiko penyebaran penyakit hewan menular strategis, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD/lato-lato), serta penyakit zoonosis lainnya.

Untuk menjamin ketersediaan hewan kurban yang sehat, DKP2P Kabupaten Tuban menerapkan sejumlah langkah pengawasan dan pengendalian. Di antaranya, melakukan pengawasan Lalu Lintas Ternak dan Sosialisasi. 

"Kami juga memperketat pengawasan di pasar hewan dan akses keluar-masuk ternak. Apalagi, Tuban merupakan gerbang perbatasan Jatim dan Jateng, " jelasnya.

Selain itu, peternak diberikan sosialisasi tentang penggunaan aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (SIKHNAS). Langkah ini guna memantau pergerakan ternak secara digital. Termasuk, melalukan  mitigasi risiko penyebaran penyakit

Ia menyebutkan, pengawasan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari peternakan, pasar, tempat penjualan dan penampungan, hingga lokasi pemotongan – baik di rumah potong hewan (RPH) maupun tempat pemotongan mandiri. 

Instansinya juga melakukan vaksinasi PMK untuk hewan rentan. Antara lain, sapi, kambing, domba, dan kerbau juga terus dilaksanakan. DKP2P bekerja sama dengan organisasi Juleha Indonesia (Juru Sembelih Halal) Tuban untuk memberikan edukasi kepada takmir masjid. 

“Kami juga melakukan pemeriksaan post-mortem (pascapenyembelihan) di seluruh kecamatan untuk memastikan daging kurban aman dikonsumsi masyarakat,” jelas Eko.

Dengan rangkaian upaya ini, Pemkab Tuban berkomitmen menjaga kesehatan hewan kurban serta melindungi masyarakat dari risiko penyakit, demi mendukung pelaksanaan ibadah kurban yang aman, sehat, dan sesuai syariat. (YK/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |