Sukses di Korea, Boccia Indonesia Jaga Asa Tiket ke Paralimpiade Los Angeles 2028

6 hours ago 5
Sukses di Korea, Boccia Indonesia Jaga Asa Tiket ke Paralimpiade Los Angeles 2028 Tim Boccia Indonesia sangat impresif di Kejuaraan Boccia Dunia di Korea dengan meraih empat emas dan dua perak.(Dok. NPCI Indonesia)

TIM Boccia Indonesia tampil gemilang merebut empat medali emas dan dua perak di World Boccia Cup 2025 Seoul, Korea Selatan, 1-9 September 2025. Keberhasilan skuad merah putih di ajang World Boccia Cup 2025 menjaga asa untuk mengamankan tiket Paralimpiade 2028

"Setelah sukses Korea, kejuaraan dunia boccia di Coimbra, Portugal, pada 7-17 November sudah menanti," ungkap Pelatih Boccia Indonesia Islahuzzaman Nur Yadin dengan nada bangga, Selasa (9/9).

Ia menjelaskan, di ajang Boccia Dunia di Korea, medali emas dipersembahkan oleh Muhammad Afrizal Syafa di kelas individual BC1 putra, Muhammad Bintang Satria Herlangga di kelas individual BC2 putra, dan Handayani di kelas individual BC1 putri. 

Satu medali emas lagi diraih tim Indonesia di kelas beregu campuran BC1/2 yang diwakili oleh Felix Ardhi Yuda, Gischa Zayana, dan Muhammad Afrizal Syafa. Sementara medali perak dipersembahkan Gischa yang  turun di kelas individual BC2 putri dan Felix di kelas individual BC2 putra

Penampilan para atlet di kejuaraan Korea dinilai sebagai capaian prestasi yang sangat penting, karena menjaga asa para atlet Indonesia lolos ke Paralimpiade Los Angeles 2028.

"Kita sangat mengapresiasi perjuangan luar biasa anak-anak, sehingga semua atlet bisa naik podium dan poin bertambah. Dengan begitu, kita bisa menjaga ranking tiga besar dunia," imbuh Islah, sapaan akrab pelatih Boccia itu.

Dia tegaskan, persaingan di World Boccia Cup 2025 sangat ketat. Sebab atlet-atlet yang berpartisipasi di ajang Paralimpiade Paris 2024 kembali bertarung di Seoul.

Lebih jauh dia uraikan, semua negara sama-sama mencari poin dan menjaga ranking. "Yang utama sebenarnya di situ. Makanya pesertanya banyak yang dari Paralimpiade Paris," tutur Islah.

Dalam kejuaraan Boccia Dunia di Korea ini, terjadi kejutan ketika atlet dari Kazakhstan untuk kelas BC1 putra dan juga dari Hong Kong ikut berada dalam persaingan ketat.

"Tentu ini menjadi evaluasi bagi kita untuk ke depannya," ujar Islah.

Raihan penting Handayani
Dari sederet peraih medali di Seoul, nama Handayani menjadi pembeda bagi Indonesia. Meski statusnya bukan jebolan Paralimpiade Paris 2024, Handayani sukses mengamankan medali emas.

Di partai final kelas individual BC1 putri, dia sukses mengalahkan peraih medali perunggu Paralimpiade Paris 2024 asal Jepang, Hiromi Endo, dengan skor 4-3. Kesuksesan ini juga memaksa peraih medali perak Paralimpiade Paris asal Singapura, Yee Jeralyn Tan, pulang tanpa medali dari Seoul.

Handayani mengaku sangat senang bisa meraih medali emas di kejuaraan dunia ini. "Pastinya raihan ini sangat berkesan karena ini momen pertama saya bisa mendapatkan medali emas di level dunia," tuturnya.

Dia sangat berharap bisa melanjutkan tren positif ini untuk merebut tiket ke Paralimpiade Los Angeles 2028. Apalagi pengumpulan poin dari kejuaraan masih akan berlanjut sampai tahun 2027.

Dia akan berupaya konsistensi permainan dengan memaksimalkan performa di setiap kejuaraan, agar bisa juara naik podium, yang nantinya bisa meningkatkan ranking dan lolos Paralimpiade Los Angeles 2028. (WJ/E-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |