
PEMERINTAH Kabupaten Subang, Jawa Barat terus berupaya meningkatkan minat baca warga. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan memberdayakan Duta Baca untuk menginspirasi masyarakat agar mencintai dunia literasi.
Tantangan besar di era digital, khususnya bagi Generasi Z, adalah derasnya arus informasi yang dapat menghambat kemampuan berpikir kritis. Oleh karena itu, Duta Baca dituntut untuk mampu menyesuaikan pendekatan mereka agar lebih relevan dengan generasi saat ini.
Dengan menjadi inspirator dan panutan, para Duta Baca diharapkan mampu menanamkan budaya membaca sejak dini. Langkah ini sekaligus bertujuan mencetak generasi muda yang tak hanya cerdas, tetapi juga mampu memberi dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.
Bunda Literasi Subang, Ega Anjani Reynaldi, menyebutkan data dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Subang mencatat peningkatan signifikan dalam budaya literasi masyarakat. Selama 2025, rata-rata kunjungan ke Perpustakaan Daerah Subang mencapai 6.000 orang setiap bulan.
"Saya berharap dengan adanya Duta baca ini minat pembaca semakin meningkat, sehingga wawasan masyarakat Subang bisa lebih maju. Duta baca ini memiliki program masing masing dan selanjutnya Duta baca ini akan maju ke tingkat propinsi mewakili Subang," kata Bunda Literasi Kabupaten Subang, Ega Anjani Reynaldi, Kamis (22/5).
Sementara itu, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Subang, Yeni Nuraeni, menegaskan kehadiran Duta Baca dan meningkatnya kunjungan ke perpustakaan menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Subang. Upaya ini akan terus dilakukan sebagai bagian dari visi membangun masyarakat yang lebih berdaya dan berpengetahuan luas melalui literasi.
Menurut Yeni, tidak hanya di wilayah perkotaan, Duta Baca juga dijadwalkan untuk mengunjungi pelosok-pelosok desa di Kabupaten Subang. Mereka melakukan pemantauan langsung serta memberikan pembinaan dalam pengelolaan perpustakaan desa agar pelayanan literasi dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.