RSV Jadi Pemicu Tersembunyi Stunting, Ibu Hamil Dianjurkan Ikut Vaksinasi

2 hours ago 1
RSV Jadi Pemicu Tersembunyi Stunting, Ibu Hamil Dianjurkan Ikut Vaksinasi Masalah Stunting bukan hanya kurang gizi.(MI/Abi Rama)

MASALAH stunting di Indonesia belum kunjung reda. Namun, infeksi tersembunyi seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV) ternyata bisa memicu lahirnya bayi stunting, bukan sekadar soal kurang makan.

Ketua Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI), Dwiana Ocviyanti, mengungkapkan bahwa infeksi RSV pada ibu hamil kerap menyebabkan komplikasi serius seperti kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah (BBLR), dan gangguan menyusui—semua ini meningkatkan risiko stunting secara signifikan.

“Stunting bukan cuma soal gizi buruk. Bisa juga karena bayi lahir prematur akibat ibunya terinfeksi RSV,” tegas Ocvy.

RSV: Ringan di Luar, Berat di Dalam Kandungan

Selama ini RSV dikenal sebagai penyebab batuk pilek biasa. Tapi pada ibu hamil, virus ini bisa memicu pneumonia, rawat inap di ICU, hingga persalinan dini.

“Kalau ibu sakit parah, bagaimana bisa memberikan ASI? Padahal ASI adalah kunci utama mencegah stunting,” lanjutnya.

Dengan angka kelahiran prematur di Indonesia mendekati 30%, Ocvy menekankan bahwa banyak kasus stunting berasal dari kehamilan bermasalah—termasuk anemia, TBC, dan malnutrisi. Bahkan, kata dia, banyak ibu dengan status stunting justru mengalami obesitas.

“Masalah gizi kita bukan hanya kekurangan, tapi juga pola makan yang salah,” ungkapnya.

Vaksin RSV: Investasi Kesehatan Ibu & Anak

Karena bayi baru lahir belum memiliki sistem imun yang matang dan belum bisa menerima vaksin RSV, antibodi dari ibu menjadi satu-satunya perlindungan. Itulah sebabnya vaksin RSV disarankan untuk ibu hamil di usia kandungan 28–34 minggu.

“Kalau ingin memutus siklus stunting, mulai dari ibu. Ibu sehat, bayi lahir sehat,” kata Ocvy.

Vaksin RSV sudah direkomendasikan oleh WHO, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), dan masuk dalam Jadwal Imunisasi Dewasa 2025.

Selain manfaat kesehatan, vaksinasi juga jauh lebih hemat dibanding biaya perawatan bayi prematur di NICU yang bisa mencapai jutaan rupiah per hari.

“Kalau semua bayi prematur karena RSV harus dirawat, sistem bisa jebol. Vaksinasi adalah solusi yang jauh lebih efektif dan ekonomis,” pungkasnya. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |