REI Dorong Properti Jadi Lokomotif Ekonomi Nasional, Pacu Investasi di IKN

7 hours ago 2
REI Dorong Properti Jadi Lokomotif Ekonomi Nasional, Pacu Investasi di IKN Ketua Umum REI Joko Suranto(MI)

SEKTOR properti ditegaskan sebagai pengungkit utama ekonomi nasional.

Melalui pendekatan Propertinomic, Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) menyatakan siap mendorong percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan realisasi Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto, menyampaikan bahwa pendekatan Propertinomic, yakni strategi yang menempatkan properti sebagai pusat penggerak ekonomi nasional. Kini mulai diakomodasi dalam kebijakan Satgas Perumahan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PKP).

“Properti bukan sekadar bangunan, ini sektor strategis yang mampu membangunkan raksasa ekonomi yang tidur. Ia terhubung dengan 185 industri lain dan menyerap lebih dari 14 juta tenaga kerja. Sudah saatnya properti menjadi lokomotif pembangunan nasional,” tegas Joko pada acara Ramah Tamah Pemprov Kalimantan Timur bagian dari acara HUT ke-53 REI di Samarinda, Kamis (15/5).

Menurut data internal REI menunjukkan sektor properti saat ini menyumbang 14% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, memberikan kontribusi sebesar 9% terhadap APBN, serta menyokong 35–55% pendapatan asli daerah (PAD) di berbagai wilayah.

Tak hanya itu, sektor ini disebut mampu menurunkan angka kemiskinan sebesar 8% dan berperan penting dalam upaya penanganan stunting, dua hal yang menjadi fokus utama Presiden Prabowo.

Joko menambahkan bahwa pencapaian besar itu sebelumnya diraih tanpa adanya kementerian khusus properti. Kini dengan kehadiran Kementerian PKP, REI yakin kontribusinya dapat meningkat tajam.

Komitmen Konkret di Tanah Ibu Kota Negara

Peringatan HUT ke-53 REI yang digelar pada 14–16 Mei 2025 di Kalimantan Timur tidak sekadar simbolis. REI menunjukkan komitmen konkret di tiga titik strategis: Samarinda, Balikpapan, dan Penajam Paser Utara—lokasi IKN.

Rangkaian kegiatan termasuk penanaman 1.000 pohon di kawasan IKN, sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan berkelanjutan, serta program bedah rumah sebanyak 358 unit secara nasional, mencerminkan keberpihakan sosial REI terhadap masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Para peserta juga mengikuti kunjungan langsung ke kawasan pembangunan IKN yang sedang berlangsung, melihat peluang investasi dan keterlibatan konkret dalam pengembangan ibu kota masa depan.

Konsolidasi Nasional dan Kaderisasi Pengusaha Properti

Sekitar 1.000 anggota REI dari 38 Dewan Pengurus Daerah (DPD) seluruh Indonesia hadir dalam perhelatan tersebut, sebagian besar membawa serta keluarga.

Ketua Panitia Pelaksana HUT REI ke-53, Andi Atmoko Panggabean, menyebut kegiatan ini sebagai momentum penting untuk refleksi organisasi dan regenerasi pengusaha properti.

“Kegiatan ini bukan sekadar silaturahmi, tetapi ajang kaderisasi. Banyak anggota mengajak penerus bisnisnya, agar mereka mengenal lebih dalam REI sebagai organisasi besar, solid, dan guyub,” ujar Moko.

Rangkaian acara juga diisi dengan rapat koordinasi nasional antara DPP dan DPD REI, membahas sejumlah isu penting sektor properti—termasuk tantangan pembiayaan, regulasi, dan kolaborasi dengan perbankan serta pemangku kepentingan lainnya.

REI Tunjukkan Konsistensi Sebagai Pilar Pembangunan

REI kini menjadi asosiasi pengembang terbesar dan tertua di Indonesia. Dengan lebih dari 6.000 perusahaan anggota, dari skala kecil rumah subsidi, menengah, hingga pengembang kota baru, kawasan industri dan KEK.

Joko Suranto menegaskan bahwa REI akan terus menjaga semangat persaudaraan dan kekompakan, sesuai cita-cita pendiri organisasi.

“Kita semua saudara meskipun tak sedarah. Kalau ada kekurangan, ayo diselesaikan bersama. Kebersamaan ini adalah kekuatan REI,” ucap Joko.

Menurutnya, tak ada organisasi lain yang atmosfer internalnya sehangat REI. Ia menyebut kehadiran besar-besaran anggota di Kalimantan Timur sebagai bukti soliditas dan kesiapan kolektif REI menyongsong tantangan baru dalam pembangunan nasional. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |