Festival Kreatif LittleDoodle: Ruang Seni Edukatif bagi Anak dan Keluarga

5 hours ago 1
 Ruang Seni Edukatif bagi Anak dan Keluarga Michael Ruly Atmadja- Youreka kids farm(paling kanan), Muklay-seniman visual (kedua dari kanan), Nadya Noor (ketiga dari kanan), Jeane-peserta muda (keempat dari kanan), dan Chistine Laifa- pendiri TFR News dan inisiator Little Doodle(kedua dari kiri)(MI/Agatha)

DALAM rangka merayakan Hari Keluarga Sedunia, TFR News dengan resmi memperkenalkan LittleDoodle, festival seni yang ditujukan untuk anak-anak dan keluarganya. Acara ini akan diadakan pada 26–29 Juni 2025 di Urban Forest Cipete, Jakarta.

Selain pameran seni, kegiatan ini juga meliputi lokakarya, pasar kreator, permainan, dan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan karakter favorit anak-anak.

Christine Laifa, salah satu pendiri TFR News dan inisiator LittleDoodle, menyatakan bahwa festival ini merupakan pengembangan dari konsep Jakarta Doodle Fest (JDF) untuk menciptakan ruang inklusif bagi keluarga.

“LittleDoodle menjadi nyata karena kami menganggap pentingnya merangsang imajinasi anak sejak usia dini. Imajinasi akan terus tumbuh seiring dengan pengalaman yang mereka alami,” katanya.

Sederet seniman berpartisipasi dalam edisi perdana ini, termasuk Jaimee Maulana dan Nagianor yang diumumkan sebagai finalis LittleDoodle.

“Ini sangat menyenangkan. Saya mulai tertarik pada seni sejak dua tahun, dan mendapatkan dukungan penuh dari keluarga dan sekolah,” ungkap Jeane, salah satu peserta muda.

Bagi Nadya Noor, yang turut berperan sebagai seniman dan pembicara, LittleDoodle menciptakan ruang yang sulit didapatkannya sebagai ilustrator sebelumnya.

“Saya sudah lama menyukai menggambar, tetapi kesulitan menyalurkan minat itu. Di sini saya dapat memamerkan karya saya, berinteraksi langsung dengan pembeli, bahkan menjual karya sendiri," ucapnya.

Sementara itu, seniman visual Muklay menekankan pentingnya memperkenalkan proses seni kepada anak-anak.

“Anak saya sangat menyukai karakter Disney. Sejak kecil, sangat penting untuk menunjukkan proses di balik karya yang mereka nikmati, agar mereka bisa menghargai hasil kreativitas tersebut,” tambahnya.

Michael Ruly Atmadja dari Youreka Kids Farm menegaskan bahwa seni merupakan cara awal bagi anak-anak untuk memahami dunia.

“Seni adalah bentuk ekspresi pertama anak sebelum mereka belajar membaca atau menulis. Hal ini penting untuk merangsang indra dan kemampuan motorik mereka," ujarnya.

Festival ini juga memberikan akses untuk anak-anak yang berusia 3 tahun ke atas, dengan pendekatan yang mendidik yang melibatkan orang tua dari awal. Christine menjelaskan,

“Kami menekankan pentingnya mendampingi anak dalam memahami batasan imajinasi, termasuk memahami bahwa karakter fiksi hanyalah sebuah hiburan,” katanya.

Sebagai bagian dari upaya pendidikan berkelanjutan, TFR News memiliki rencana untuk mengadakan roadshow ke sekolah-sekolah dan kampus desain di berbagai kota, seperti Bandung, Malang, dan Jakarta.

“Kami ingin memulai dari sekolah, sehingga siswa yang berminat dalam dunia ilustrasi bisa mendapatkan informasi awal yang relevan,” ungkap Christine.

Dengan hadirnya LittleDoodle, TFR News tidak hanya menyajikan festival seni sebagai hiburan, tetapi juga membangun ekosistem pendidikan kreatif sejak usia dini.

Melalui interaksi langsung antara anak-anak, keluarga, seniman, dan pendidik, festival ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan apresiasi terhadap seni sebagai elemen yang krusial dalam perkembangan anak. 

Tidak hanya sebagai tempat berkarya, LittleDoodle menjadi simbol komitmen jangka panjang untuk mendorong lahirnya generasi kreatif yang sadar akan potensi diri dan nilai ekspresi sejak usia dini.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |