
FAKULTAS Ekonomi dan Bisnis (FEB) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Seminar Nasional bertajuk “Perintis dan Kepeloporan RM Margono Djojohadikusumo dalam Meletakkan Fondasi Sistem Keuangan Modern untuk Pembangunan Perekonomian Indonesia”di Aula Harun Nasution UIN Jakarta di Ciputat,Tangsel, Kamis ( 15/5).
RM Margono Djojohadikusumo merupakan tokoh perintis sistem keuangan nasional merupakan ayah kandung begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo sekaligus kakek Presiden Prabowo Subianto. Rektor UIN Jakarta Asep Saipudin Jahar dalam sambutannya mengutarakan kegiatan ini untuk merefleksikan kiprah para pejuang Indonesia.
"Kita perlu merefleksikan ketokohan para pejuang bangsa indonesia. Di antaranya memberi pemahaman pada anak bangsa khususnya generasi masa kini yang agak kurang.mengenal tokoh bangsanya," kata Asep.
Ia mencontohkan di negara lain terdapat replika atau patung atau foto para pejuang. "Nah saya telah meminta kampus kita UIN membangun galeri atau museum untuk hal tersebut," cetusnya.
Asep mengaku baru tergugah dan memahami tentang kiprah perjuangan RM Margono terlibat dalam BPUPKI. "Saya saat usia sekolah SD saya belajar tentang BPUPKi dan baru memahami kiprah beliau mempelopori lahirnya perbankan nasional. Maka kIta harus memahami perjuangan para pendiri bangsa seperti RM Margono, Soekarno, Hatta,Gusdur dan lain lain.Hal ini amat penting guna memahami sebagai jati diri bangsa kita." tegas Asep.
Prof. Dr. Ibnu Qizam, Dekan FEB UIN Jakarta, yang juga Ketua Pelaksana mengutarakan Seminar Nasional ini merupakan bentuk validasi ilmiah atas kontribusi RM Margono, melalui kajian berbasis data sejarah yang kredibel, terutama dalam bidang ekonomi kerakyatan dan perbankan nasional.
“Kami ingin mahasiswa tahu bahwa sistem keuangan kita lahir dari perjuangan dan visi besar tokoh seperti RM Margono yang memikirkan Indonesia jauh ke depan,” tegasnya.
Dikatakan dengan semangat objektivitas akademik dan integritas sejarah, seminar ini menjadi langkah konkret UIN Jakarta dalam mendukung narasi besar bangsa yang inklusif dan berkeadilan—menempatkan para perintis bukan sekadar sebagai bagian dari masa lalu,juga sebagai inspirasi untuk masa depan Indonesia.
Pahlawan nasional
Pada kesempatan sama , Ketua Paguyuban Seruan Eling Banyumas (Seruling Mas) Wisnu Suhardono menyatakan pihaknya sedang memperjuangkan mengusulkan RM Margono layak mendapat pengakuan sebagai Pahlawan Nasional, mengingat kiprah dan kontribusinya membangun ekonomi rakyat yang berkelanjutan.
Wisnu menjelaskan pengusulan RM Margono Djojohadikusumo sebagai Pahlawan Nasional saat ini sedang berjalan dan tentu memunculkan pertanyaan kritis s yang patut dijawab secara objektif akademis, terutama terkait kelayakan kontribusi serta integritas perjuangannya dalam konteks sejarah Indonesia.
Salah satu perlambangan utama dalam penilaian ini adalah sejauh mana peran RM Margono bersifat strategis, berdampak luas, dan berkelanjutan dalam perjuangan kemerdekaan serta pembangunan bangsa. Sebagai pendiri Bank Negara Indonesia pada masa revolusi fisik, RM Margono memberikan kontribusi konkret dalam membangun fondasi kedaulatan ekonomi nasional, yang merupakan aspek vital dari kemerdekaan. Di samping itu, komitmennya terhadap ekonomi kerakyatan melalui pengembangan koperasi menunjukkan keberpihakan terhadap kepentingan rakyat banyak, bukan elite semata.
Tiga Pelajaran
Sementara itu, Menag Nasarudin Umar melalui sambutannya secara daring karena sedang bertugas urusan haji di Arab Saudi. Mengutarakan kiprah dan perjuangan RM Margono dalam pembangunan sistem perbankan nasional yang kerakyatan merupakan bukti nyata kecerdasan ,integritas dan, nasionalisme yang dapat menjadi kekuatan transformatif bangsa.
Menurut Menag ada 3 pelajaran penting yang dapat dipetik dari kiprah perjuangan RM Margono yang relevan yakni pertama pentingnya kolaborasi antara isu agama dan kebangsaam bahwa agama untuk keadilan ekonomi dan kebangsaan untuk kemandirian ekonomi sebagai harga mati.
Kedua, peran pemikiran pemimpin visioner yang berani meng ambil resiko jangka panjang melalui pendirian Bank Sentral yang menjadi cikal bakal BNI. Ketiga , komitmen pada kemandirian dan literasi keuangan bahwa RM Margono percaya ekonomi negara yang maju didukung melalui melek finansial.(H-2).