
ALIH fungsi lahan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, diduga menjadi faktor terbesar terjadinya banjir bandang besar di wilayah itu.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pun memutuskan untuk melakukan evaluasi terkait keberadaan sarana rekreasi dan bangunan-bangunan di kawasan itu.
"Kawasan Puncak harus kembali kepada fungsi semestinya, yakni sebagai areal resapan air," tuturnya.
Dia menambahkan, salah satu BUMD Jawa Barat, yakni Jaswita membangun sarana rekreasi di Puncak. Dari informasi yang disampaikan Bupati Bogor, salah satu kubah terjatuh masuk sungai dan menyumbang, sehingga menimbulkan luapan air.
"Kami akan mengevaluasi BUMD Jabar yang mengelola salah satu objek wisata di Kawasan Puncak itu. Jaswita membangun sarana rekreasi di sana," tegasnya.
Dedi menyayangkan alih fungsi lahan yang dilakukan secara masif. Padahal, Kawasan Puncak semestinya dimanfaatkan untuk perkebunan teh maupun perhutanan, sehingga punya daya resapan air yang baik, dan tidak memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
"Kalau areal itu mengurangi daya resapan air dan mengakibatkan bencana, kita evaluasi. Mana yang lebih didahulukan keselamatan warga atau sekedar kesenangan beberapa orang saja? Keselamatan warga penting lebih penting dari apapun," tandasnya. (SG/E-4)