
PRESIDEN Suriah, Ahmed al-Sharaa, mendarat di Riyadh, ibu kota Arab Saudi, Selasa (14/5), menjelang pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Informasi ini disampaikan melalui pernyataan resmi dari kantor kepresidenan Suriah.
Sebelumnya, seorang pejabat Gedung Putih telah mengonfirmasi bahwa Trump sepakat untuk bertatap muka dengan al-Sharaa selama lawatannya ke Arab Saudi yang dijadwalkan berlangsung pada hari Rabu (14/5).
Dalam pidatonya di Forum Investasi Saudi-AS 2025 di Riyadh, Trump menyatakan niatnya untuk menghapus sanksi AS terhadap Suriah secara menyeluruh, yang ia sebut sebagai sanksi yang “brutal dan melumpuhkan”.
"Untuk memberi negara itu kesempatan untuk menjadi besar," kata Trump seperti dilansir Anadolu, Rabu (14/5).
Kedatangan Trump di Arab Saudi menandai dimulainya tur kunjungan ke negara-negara Teluk, termasuk Qatar dan Uni Emirat Arab. Ini merupakan perjalanan internasional besar pertamanya sejak kembali menjabat.
Pemerintahan transisi Suriah yang baru, yang dibentuk pada Januari setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad, telah menyerukan dukungan penuh dari komunitas internasional dan regional untuk membantu proses pemulihan nasional.
Mereka menegaskan bahwa sanksi ekonomi dari AS dan Uni Eropa telah menghambat berbagai upaya rekonstruksi di negara tersebut.
Sebelum ini, baik AS maupun Uni Eropa memang sempat memberikan pelonggaran terbatas pada sanksi di sektor-sektor tertentu.
Namun, langkah yang dijanjikan Trump akan menjadi pencabutan total pertama sejak dimulainya sanksi internasional pada tahun 2011.
Rezim Bashar al-Assad, yang berkuasa selama hampir seperempat abad, berakhir pada Desember tahun lalu. Assad melarikan diri ke Rusia setelah kekuasaan Partai Baath yang telah berlangsung sejak 1963 resmi tumbang. (H-4)