
ANALIS Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensa) mengatakan Presiden Prabowo Subianto ingin membangun citra kepemimpinan yang independen di mata publik. Oleh karena itu, Presiden Prabowo membantah dituding menjadi boneka Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
“Dia seolah mau bilang, ‘saya bukan sekadar pelanjut, saya punya visi sendiri.’ Ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat,” jelas Hensa.
Meski begitu, Hensa menyebut bahwa Prabowo meminta saran kepada presiden terdahulu hal yang wajar.
“Pak Prabowo menegaskan bahwa dia hanya minta saran, tidak hanya ke Jokowi, tapi juga ke SBY dan Megawati. Ini menunjukkan kearifannya sebagai pemimpin,” tegasnya.
Hensa menuturkan pernyataan Prabowo merupakan pesan politik yang disampaikan dengan gaya komunikasi Prabowo untuk mempertahankan legitimasi kepemimpinannya.
“Pak Prabowo paham narasi ‘boneka’ bisa melemahkan posisinya. Jadi, dia langsung mematahkan narasi itu,” terang Hensa.
Namun, Hensa mengingatkan tantangan ke depan bagi Prabowo untuk membuktikan independensinya melalui kebijakan konkret.
“Omongan tegas saja tidak cukup. Publik akan menilai apakah kebijakan-kebijakannya benar-benar mencerminkan sikap mandiri atau masih ada aroma ‘warisan’ Jokowi,” ucapnya.
“Pak Prabowo punya modal kuat pengalaman, tim solid, dan dukungan rakyat. Kalau dia konsisten, narasi ‘boneka’ ini bakal hilang sendiri,” pungkasnya. (H-4)