PM Kanada Justin Trudeau Kecam Tarif Trump: "Tindakan Bodoh" yang Picu Perang Dagang

1 week ago 14
 Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengecam tarif impor yang diberlakukan Donald Trump terhadap Kanada, menyebutnya sebagai "tindakan yang sangat bodoh".(Media Sosial X)

PERDANA Menteri Justin Trudeau mengecam tarif yang diberlakukan Donald Trump terhadap Kanada. Ia menyebutnya sebagai "tindakan yang sangat bodoh" dan berjanji akan melakukan "perlawanan tanpa henti" untuk melindungi ekonominya.

Trudeau menuduh presiden AS berencana untuk "membuat ekonomi Kanada runtuh total karena itu akan memudahkan mereka untuk mencaplok kami." "Itu tidak akan pernah terjadi. Kami tidak akan pernah menjadi negara bagian ke-51," katanya kepada wartawan, Selasa (4/3).

Trump memberlakukan tarif sebesar 25% pada produk yang masuk ke AS dari Kanada dan Meksiko, serta menaikkan bea masuk untuk barang-barang yang berasal dari Tiongkok.

Perdana menteri Kanada mengumumkan tarif balasan atas ekspor AS dan memperingatkan perang dagang akan merugikan kedua negara. "Inilah saatnya untuk memberikan pukulan balik yang keras dan menunjukkan bahwa bertarung dengan Kanada tidak akan menghasilkan pemenang," kata Trudeau.

Ia menegaskan tujuan utama Kanada tetap untuk mencabut tarif tersebut agar "tidak berlangsung lebih lama dari yang diperlukan."

Trump mengatakan ia bertujuan melindungi lapangan kerja dan industri manufaktur AS, serta mencegah migrasi ilegal dan perdagangan narkoba. Presiden AS itu mengklaim ia berupaya menekan peredaran opioid fentanyl yang kuat, dan telah menyalahkan negara lain atas masuknya obat tersebut ke AS.

Setelah konferensi pers Trudeau, dalam sebuah unggahan di Truth Social, Trump mempertegas ancamannya untuk mengenakan tarif tambahan: "Tolong jelaskan kepada Gubernur Trudeau dari Kanada ketika ia memberlakukan Tarif Balasan terhadap AS, maka Tarif Timbal Balik kami akan segera meningkat dengan jumlah yang sama!"

Menanggapi tuduhan tersebut, Trudeau mengatakan "tidak ada justifikasi" untuk tarif baru itu, karena kurang dari 1% fentanyl yang dicegat di perbatasan AS berasal dari Kanada.

Pernyataan Trudeau disuarakan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, yang mengatakan tidak ada "motif, alasan, atau justifikasi" bagi tindakan Trump. Ia juga berjanji akan menerapkan "tindakan tarif dan non-tarif" sebagai respons, dengan rincian lebih lanjut yang akan diumumkan pada hari Minggu.

Para ahli memperingatkan tarif yang diberlakukan Trump kemungkinan akan meningkatkan harga bagi konsumen di AS dan di seluruh dunia.

Tiga negara yang menjadi target tarif ini adalah mitra dagang utama Amerika, dan langkah saling balas ini menimbulkan kekhawatiran akan perang dagang yang lebih luas.

Tarif adalah pajak atas impor dari negara lain yang dirancang untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan produk yang lebih murah dan meningkatkan bisnis serta lapangan kerja di dalam negeri.

Sebagai tindakan balasan, Kanada memberlakukan tarif timbal balik sebesar 25% pada barang-barang AS senilai C$155 miliar (US$107 miliar), yang mencakup:

  • Tarif pada barang senilai C$30 miliar yang akan berlaku segera
  • Tarif pada barang AS senilai C$125 miliar lainnya yang akan berlaku dalam 21 hari ke depan

Menteri Imigrasi Kanada, Marc Miller, memperingatkan sebanyak satu juta pekerjaan di Kanada berisiko jika tarif tersebut diterapkan, mengingat betapa eratnya hubungan perdagangan antara kedua negara.

"Kami tidak bisa begitu saja mengganti ekonomi yang bertanggung jawab atas 80% perdagangan kami dalam semalam, dan ini akan menyakitkan," katanya.

Perdana Menteri Ontario, Doug Ford, yang provinsinya merupakan pusat industri otomotif Kanada, mengatakan kepada wartawan, ia memperkirakan pabrik perakitan akan "tutup di kedua sisi perbatasan" akibat tarif tersebut.

Tarif ini disebut sebagai tindakan yang "ceroboh" oleh Kamar Dagang Kanada, di mana presidennya, Candace Laing, memperingatkan langkah ini dapat mendorong Kanada dan AS ke arah "resesi, kehilangan pekerjaan, dan bencana ekonomi."

Laing juga memperingatkan tarif ini akan meningkatkan harga bagi warga Amerika dan memaksa bisnis AS mencari pemasok alternatif yang, menurutnya, "kurang dapat diandalkan dibandingkan Kanada."

Para pemimpin provinsi Kanada telah bersumpah untuk mengambil tindakan mereka sendiri sebagai respons.

Ford dari Ontario mengusulkan kemungkinan untuk menghentikan pasokan listrik dan ekspor nikel berkualitas tinggi ke AS, serta mengenakan pajak ekspor sebesar 25% pada listrik yang dikirim untuk memenuhi kebutuhan rumah di Michigan, New York, dan Minnesota. Kanada mengekspor listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar enam juta rumah tangga di AS.

Ontario dan beberapa provinsi lainnya juga telah bergerak untuk menghapus minuman keras buatan AS dari rak toko mereka. Di Nova Scotia, Perdana Menteri Tim Houston mengatakan bahwa provinsinya akan melarang perusahaan AS berpartisipasi dalam tender kontrak pemerintah daerah, begitu pula Ontario.

Ford juga mengumumkan pembatalan kontrak senilai C$100 juta (US$68 juta) dengan perusahaan internet satelit milik Elon Musk, Starlink.

Sementara itu, Tiongkok—yang kini menghadapi tarif sebesar 20% setelah Trump menggandakan tarif sebelumnya—berjanji akan melawan perang dagang hingga "akhir yang pahit." Negara tersebut telah mengumumkan tindakan balasan, termasuk tarif pada berbagai produk pertanian dan makanan dari AS. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |