
Persaingan Japfa FIDE Rated Chess 2025 di kelas open makin ketat. Dua pecatur memimpin klasemen sementara mengoleksi 3 poin dari 3 babak turnamen di Wisma Serbaguna Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu malam (11/5).
Pada babak 3, Rian Kapriaga dan Dicky Aditya naik ke posisi atas usai meraih full point. Rian yang memainkan buah putih sukses menundukkan seniornya Anjas Novita. Sementara itu, Dicky juga menang atas pecatur pelatnas Arif Abdul Hafiz.
Sebelumnya, pada babak 2 ada tujuh pecatur berhasil mencatatkan poin penuh dua dengan menorehkan dua kemenangan. Mereka adalah FM Rian Kapriaga IM Anjas Novita, IM Arif Abdul Hafiz, Stevaky, CM Fabian Glen Mariano, Muhammad Kamalsyah dan Dicky Aditya. Namun pimpinan klasemen kategori open masih jauh lantaran turnamen ini berlangsung sembilan babak.
“Masih jauh kalau mau prediksi peluang siapa yang bakal juara. Bisa akan terjadi pergeseran dari tujuh babak yang tersedia,” kata Ketua Panitia Pelaksana Henry Hendratno yang juga Sekjen PB Percasi.
Persaingan ketat turut diperlihatkan bintang-bintang muda catur Indonesia yang bersaing di kategori Challenger tercatat 24 bibit-bibit muda dari 150 peserta ramaikan perburuan dengan poin 3 dari 3 babak.
Bintang muda yang baru Juara Asia Timur mendapat tiket tampil di Piala Dunia 2025, Shafira Devi Herfesa sempat masuk papan atas menyelesaikan babak kedua. Shafira sukses memukul lawannya, baik di babak pertama mau pun di babak kedua, namun dibabak 3 harus puas bermain remis dengan Arjuna Satria Pamungkas.
“Kita acungi jempol keberanian dan kemauan Shafira ikut di turnamen ini,” kata Ketua Umum PB Percasi GM Utut Adianto.
“Biasanya habis main di turnamen besar, banyak pecatur pilih istirahat. Tapi Shafira dengan semangat turun main. Ini dedikasi kuat yang bagus dsn semoga permainannya kian matang dan berkembang untuk bisa jadi andalan Indonesia di masa datang,” tambahnya.
GM Utut Adianto, bercerita waktu di Mongolia tim catur Indonesia hanya Shafira yang membawa papan catur sedangkan sisanya tidak, itu menunjukkan bahwa pecatur tersebut selalu siap dan ditunjukkan dengan merebut juara zona 3.3 Asia.
Hal itu disampaikan Utut Adianto saat melakukan program coaching clinic di sela-sela berlangsungnya turnamen. Coaching clinic digelar untuk memberikan tambahan strategi kepada pecatur muda utamanya bermain posisional.
"Coaching clinic perlu dilakukan, bukan untuk menggurui tapi untuk mengingatkan bagi para pecatur khususnya yang muda-muda untuk bermain dengan kemampuan strategi yang jitu,"ungkap Utut Adianto.
Head of Social Investment PT JAPFA Comfeed Indonesia R Artsanti Alif mengungkapkan dengan adanya program coaching clinik yang dilakukan GM Utut Adianto menjadikan nilai turnamen menjadi lengkap.
"Hadirnya Pak Utut dalam program coaching clinic sangat luar biasa karena sebagai Ketua Umum PB Percasi dan legenda catur nasional sangat peduli mau memberikan ilmu kepada pecatur muda", ungkap Retno Artsanti.
Menurut Artsanti, selain mendukung program kompetisi catur nasional dengan PB Percasi yang telah berjalan 26 tahun, Pembinaan lewat program JAPFA for Kids dengan mencari bibit pecatur tingkat sekolah diseluruh Indonesia telah cukup berhasil mencari pecatur muda yang dapat mendukung lahirnya pecatur kuat di daerah binaan JAPFA. (E-3)