Peringati Hari Buruh dengan Meresmikan Fasilitas untuk Pekerja

2 hours ago 1
Peringati Hari Buruh dengan Meresmikan Fasilitas untuk Pekerja Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau fasilitas daycare di kawasan rusun KEK Industropolis Batang.(KEK Batang)

Dalam semangat memperingati Hari Buruh Internasional, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang meresmikan sejumlah fasilitas di kawasan rusun yang diyakini dapat mendorong kesejahteraan para pekerja, khususnya perempuan. Fasilitas tersebut mencakup daycare, ruang perlindungan pekerja perempuan dan ruang laktasi, serta Masjid An-Nahl. Ketiganya diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.

"Kami bukan sekadar membangun kawasan. Daycare yang berada di rusun pekerja menjadi simbol perhatian terhadap ibu-ibu yang bekerja agar mereka bisa tenang, tahu anak-anak mereka berada di tempat yang aman dan hangat," ujar Direktur Utama KEK Industropolis BatangNgurah Wirawan.

“Kami ingin hunian pekerja tidak hanya layak secara fisik, tapi juga layak secara sosial. Rusun bukan sekadar tempat tidur, tapi ruang tumbuh keluarga kecil para pekerja,” imbuhnya. 

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengapresiasi terobosan tersebut. Ia mengatakan langkah itu sejalan dengan semangat di Hari Buruh Internasional atau May Day

“Hari Buruh Internasional bukan sekadar pengingat hak pekerja, tapi momentum untuk menunjukkan bahwa negara hadir. Hadir dengan empati, fasilitas, dan kebijakan yang berpihak. KEK Industropolis Batang hari ini bukan hanya bicara produktivitas, tapi juga keberpihakan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Inilah wajah baru kawasan industri yang kita harapkan: inklusif, spiritual, dan berkelanjutan,” jelasnya

Daycare akan dikelola oleh Yayasan Ibunda sebagai bentuk program Corporate Social Responsibility (CSR), sekaligus memperkuat komitmen kawasan terhadap inklusivitas, keseimbangan kerja-keluarga, dan prinsip ESG.

Adapun, Ruang Perlindungan Pekerja Perempuan dan Ruang Laktasi merupakan sebuah tempat untuk memberikan ruang aman dan dukungan nyata kepada perempuan dalam menjalani peran ganda sebagai pekerja sekaligus ibu.

Saat ini, dari total 7.008 pekerja di dalam kawasan, sebanyak 3.730 di antaranya adalah perempuan. Dengan jumlah signifikan tersebut, kehadiran ruang-ruang ramah perempuan menjadi kebutuhan mendesak sekaligus wujud nyata dari prinsip kesetaraan dan inklusi. (E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |