
HINGGA Mei, hasil penyerapan gabah dan beras yang dilakukan Bulog Jawa Barat sangat berlimpah. Untuk itu, perusahaan harus menambah 160 gudang penyimpanan baru.
"Kapasitas gudang milik Bulog Jabar sudah tidak mencukupi untuk menampung hasil serapan gabah dan beras yang masih terus berlangsung," ungkap Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Barat, Mohamad Alexander, Kamis (8/5).
Dia menjelaskan realisasi penyerapan gabah dan beras oleh Bulog Jawa Barat telah mencapai 338.032 ton setara beras. Saat ini kapasitas gudang eksisting di Jawa Barat hanya 397.750 ton.
Jumlah tersebut tersebar di 39 komplek pergudangan yang ada di seluruh wilayah Jawa Barat.
"Dengan jumlah penyerapan gabah beras yang terus bertambah, tentu saja kapasitas gudang Bulog yang ada sudah tidak mencukupi, dan harus menambah dengan sistem pinjam pakai dan juga sewa," katanya.
Menurut Alexander, Bulog Jabar telah menyewa 41 unit gudang ke pihak swasta dengan kapasitas 170.037 ton. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan mitra atau dinas terkait melakukan pinjam pakai gudang sebanyak 119 unit dengan kapasitas 131.165 ton
"Jadi, saat ini BULOG Jabar ada 199 unit gudang yang tersebar di 8 kantor cabang di seluruh wilayah Jawa Barat, yang meliputi cabang Bandung, Cianjur, Cirebon, Indramayu, Karawang, Subang, Ciamis, dan Bogor, dengan total kapasitas 698 ribu ton setara beras," ungkapnya.
Target penyerapan Bulog Jabar sampai akhir Mei ini dipatok sebesar 552.099 ton setara beras. Pada awal Mei saja sudah teralisasi penyerapan sebanyak 338.032 ton setara beras.
Untuk Gabah petani lokal yang terserap sudah mencapai 91,84 % atau 430.152 ton dari target sebesar 468.394 ton.
"Proses penyerapan masih terus berlangsung. Kami optimistis target penyerapan hingga akhir Mei ini akan mencapai target," jelasnya.
Stok aman
Dari sisi stok, lanjut Alexander, saat ini total beras yang tersedia di gudang-gudang Bulog Jawa Barat sudah mencapai 519.437 ton. Stok beras yang ada saat ini sangat aman mencukupi kebutuhan masyarakat Jawa Barat.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah memerintahkan Bulog di seluruh Indonesia untuk menyerap gabah petani dengan harga Rp6.500 per kilogram. Langkah tersebut demi mewujudkan kesejahteraan petani, sekaligus menuju swasembada pangan di tahun ini.
Pola penyerapan gabah beras petani dilakukan Bulog secara masif dengan menggunakan dua pola, yakni melalui Satgas Bulog yang dinamakan Tim Jemput Gabah (TJG) dan juga melalui mitra Bulog. Untuk optimalisasi penyerapan, BULOG juga menggandeng sejumlah pihak seperti TNI, Dinas Pertanian dan mitra tani.