
PADA mudik Lebaran 2025, Garuda Indonesia Group memperkirakan lonjakan penumpang sebesar 5% hingga 8% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Proyeksi ini seiring penambahan kursi pesawat yang disediakan maskapai tersebut.
Pada angkutan Lebaran 2025, Garuda Indonesia Group menyiapkan 1,9 juta kursi penerbangan. Ini terbagi atas 1.027.255 tiket pesawat Garuda Indonesia dan 902.830 tiket pesawat Citilink.
Angka ini menjadi jumlah terbanyak dalam tiga tahun terakhir. Saat mudik Lebaran 2023, Garuda Indonesia Group menyediakan 1,4 juta kursi. Pada tahun lalu perusahaan maskapai tersebut menyiapkan 1,7 juta kursi pesawat.
"Kesiapan kita untuk menampung trafik penumpang Lebaran tahun ini tumbuh dari tahun sebelumnya. Ada kenaikan dari 2023 dan 2024," ujar Direktur Niaga Garuda Indonesia Ade R Susardi dalam Konferensi Pers Kesiapan BUMN untuk Infrastruktur dan Transportasi Udara Menyambut Idul Fitri 2025 di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (6/3).
Ade menambahkan saat ini pemesanan tiket pesawat Garuda Indonesia Group sudah tercatat naik. Hal ini, katanya, imbas dari pengumuman pemerintah mengenai penurunan harga tiket pesawat selama mudik Lebaran pada minggu lalu.
"Ada kenaikan (pemesanan tiket) memang sekitar 5% untuk periode-periode tertentu. Ini memang karena dampak dari pengumuman penurunan harga tiket," terangnya.
Selain menambah jumlah kursi penerbangan, Garuda Indonesia Group juga meningkatkan penerbangan maskapai pada angkutan Lebaran 2025 menjadi 10.906 frekuensi. Ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di 2024 dan 2023 dengan masing-masing 9.857 dan 8.021 frekuensi penerbangan.
Garuda Indonesia Group juga merencanakan penambahan penerbangan atau extra flight sebanyak 341 penerbangan, yakni 315 penerbangan Garuda Indonesia dan 26 penerbangan Citilink guna memenuhi kebutuhan pada rute-rute dengan keterisian yang tinggi.
Adapun puncak puncak arus mudik 2025 diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025. Puncak arus balik akan berlangsung pada 6 April 2025. (I-2)