Pemerintah Ogah Akui Deflasi karena Pelemahan Daya Beli

3 hours ago 1
Pemerintah Ogah Akui Deflasi karena Pelemahan Daya Beli Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani(Antara)

Pemerintah berkeras deflasi yang terjadi di dua bulan pertama tahun ini terjadi karena kebijakan yang diambil oleh para pengambil keputusan. Oleh karena itu, narasi pelemahan daya beli masyarakat menyebabkan deflasi ditolak mentah-mentah oleh pemerintah. 

“Turun (deflasi) itu karena policy, bukan karena permintaanya tidak ada,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (13/3).

Deflasi yang terjadi, lanjutnya, dipicu oleh kebijakan yang disebut banyak membantu dan meringankan beban masyarakat. Beberapa di antaranya ialah diskon 50% tarif listrik yang diberikan pada Januari-Februari 2025, misalnya, telah menekan pengeluaran masyarakat dan mendorong terjadinya deflasi. 

Selain itu, kata perempuan yang karib disapa Ani tersebut, pemerintah juga memberikan kebijakan diskon tarif tiket pesawat, hingga diskon tarif tol untuk menunjang mobilitas masyarakat pada momen Lebaran tahun ini. 

“Banyak yang memberikan interpretasi kita deflasi karena masyarakat lesu, tidak juga karena banyak administered price itu yang dilakukan sejak awal tahun ini. Kita turunkan harga tiket pesawat pada titik-titik yang biasanya harga melonjak. Ini berkontribusi terhadap penurunan harga, itu deflasi,” kata dia. 

Deflasi yang terjadi dalam dua bulan berturut itu juga disebut sebagai prestasi yang dimiliki Indonesia. Pasalnya, imbuh Ani, banyak negara saat ini sedang diserang oleh tingkat inflasi yang terbilang tinggi. 

“Jadi ini salah satu pencapaian Indonesia untuk stabilisasi yang sangat bagus. Ini cerita positif ekonomi Indonesia, cerita positif di tengah perang di bidang ekonomi dan dagang dunia yang eskalasinya tidak terpikirkan sebelumnya,” pungkasnya. (Mir)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |