Pemberian Takjil di Kota Yogyakarta Diimbau Minim Sampah

1 week ago 10
Pemberian Takjil di Kota Yogyakarta Diimbau Minim Sampah Pembagian Takjil di Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta(Humas Pemkot Yogyakarta)

SAMPAH masih menjadi permasalahan yang dihadapi Kota Yogyakarta. Memasuki Bulan Ramadan, Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan imbauan agar pelaksanaan makanan takjil yang diberikan saat buka puasa bersama bisa minim sampah.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menyampaikan, Ramadan sebagai momentum perubahan perilaku, termasuk dalam hal pengelolaan sampah. Salah satu contoh yang bisa dilakukan saat Ramadan ini dengan pembagian takjil yang ramah lingkungan, minim sampah.

“Sebanyak 3.500 piring digunakan setiap harinya untuk membagikan takjil, ini adalah langkah yang luar biasa,” kata dia saat membuka Kampung Ramadan Jogokariyan ke-21 di Masjid Jogokariyan, Sabtu (1/3). Inisiatif yang dilakukan tersebut dapat mengurangi volume sampah di Kota Yogyakarta, terutama saat bulan Ramadan.

Hasto juga mengajak masyarakat Kota Yogyakarta untuk bersama-sama menjaga kebersihan dengan tidak meninggalkan selembar sampah pun, baik di lingkungan masjid maupun di jalanan. Dengan cara itu, Yogyakarta dapat terus menjadi kota yang bersih, indah, dan tertata rapi.

“Kami berharap semakin banyak masjid yang dapat meniru dan mengadaptasi contoh positif yang telah diterapkan di sini,” ujarnya.
 
Ketua Panitia Kampung Ramadan Jogokariyan, Haidar Muhammad mengungkapkan, pihaknya menyediakan 3.500 porsi makanan berbuka setiap harinya dengan menggunakan piring. Program ini terlaksana berkat kerja sama dengan 27 kelompok masyarakat,

Seporsi takjil memiliki nilai sekitar Rp15.000. “Siapa pun yang hadir, kami persilakan untuk menikmati hidangan berbuka ini,” tambahnya.

Jika jumlah jamaah berkurang drastis saat buka puasa, misalnya saat turun hujan, porsi makanan yang masih ada akan dibagikan kembali setelah salat Tarawih. Dengan demikian, semua porsi makanan yang ada bisa terdistribusi hingga habis.

Pihaknya juga sudah mengantisipasi sampah dari sisa makanan. “Sisa makanan atau sampah organik kami kumpulkan, dan biasanya diambil oleh masyarakat sekitar, karena di sini banyak warga yang memiliki ternak. Dengan cara ini, tidak ada makanan yang terbuang sia-sia,” terang dia.

Selain buka bersama, Kampung Ramadan di Masjid Jogokariyan juga diisi berbagai kegiatan, seperti buka puasa bersama, pasar sore, serta talkshow inspiratif. Pada tahun ini 400 pedagang memeriahkan pasar sore sehingga dapat memudahkan masyarakat dalam mencari menu berbuka puasa dan menumbuhkan perekonomian umat.
 
Sebelumnya, Kamis (27/2), Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogyakarta, Nadhif, telah memberikan imbauan kepada para pengelola masjid dan mushola di Kota Yogyakarta agar dapat mengelola sampah dengan baik saat Ramadhan. Ia menyebut, di Kota Yogyakarta terdapat 542 masjid dan 512 mushola.

Jika tidak dikeloa dengan baik, sampah bungkus takjil bisa menambah volume sampah di Kota Yotayakrta. Ia mencontohkan, pembagian takjil bisa menggunakan piring dan dimakan di tempat agar tidak menimbulkan sampah. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |