
PEMAIN NBA Victor Wembanyama terkena Deep Vein Thrombosis (DVT) atau pembekuan darah di bagian dalam vena pada bahu kanannya, yang membuatnya harus absen dalam musim pertandingan tahun ini.
Sebenarnya apa itu DVT, sehingga bintang yang dijago-jagokan sebagai wajah dari NBA itu harus 'bertekuk lutut'. Seberapa besar peluang Victor bakal pulih dari cederanya tersebut, hingga bisa kembali seperti sedia kala.
Dokter Subspesalis Bedah Vaskular dan Endovaskular dari Mayapada Hospital Kuningan, Yuliardy Limengka menjelaskan, pembuluh darah vena memainkan peran penting dalam sistem organ tubuh. Pembuluh darah tersebut bertugas membawa darah balik ke jantung.
"Jika pembuluh darah itu rusak akibat trauma berat, maka peluang Victor untuk kembali bermain basket akan tipis," kata dr Yuliardy ketika diminta tanggapannya tentang DVT yang diderita Victor di Jakarta, Minggu (23/2/25).
Ia memaparkan, tubuh memiliki dua pembuluh darah vena, yaitu satu dekat kulit dan satu lainnya ada di dalam dekat tulang. "Nah DVT yang diderita Victor Wembanyama ada di dalam dekat tulang," ujar Bachelor of Medical Science dari University of Melbourne, Australia itu.
Yuliardy tidak bisa membayangkan jika pembuluh darah yang vital itu tiba-tiba mengalami pembekuan, sehingga aliran darah menjadi terhambat.
"Ada tiga penyebab aliran di pembuluh darah vena bisa terhambat, yaitu aliran darah memang kurang lancar sehingga darah cenderung gampang membeku," tuturnya.
Kedua, terjadi kerusakan yang merangsang terjadinya pembekuan darah. Ketiga, penyebanya dari komponen darah itu sendiri, yang mudah membeku atau mengental.
"Dari banyak kasus, DVT umumnya terjadi di kaki, dan sedikit sekali di tangan seperti dialami oleh Victor Wembanyama. Penyebab pastinya belum diberitakan, tetapi saya menduga, Victor terkena trauma akut akibat 'overused' atau terlalu banyak digunakan," ujar Yuliardy.
Ditambahkan, tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk memperbaiki diri. Jika ada cedera, maka komponen darah akan memperbaiki dengan cara menambal. Kadang, tubuh juga over, sehingga terjadi pembekuan darah yang berlebihan.
"Dampaknya, pembuluh darah akan rusak. Dikhawatirkan, kondisi ini akan membuat Victor tidak bisa bermain basket lagi," ucap anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Vaskular & Endovaskular Indonesia (FESBEVI) tersebut.
Disinggung soal penanganan, menurut dokter Yuliardy, pada fase akut, pembekuan darah sebaiknya segera dievakuasi lewat operasi yang disebut trombektomi. Operasi tersebut bisa dilakukan dengan alat canggih sehingga bisa tanpa sayatan sama sekali.
Jika kondisi bekuan darah dalam bentuk kecil dan tidak mengganggu, maka pasien cukup diberi obat-obatan koagulan untuk memberi kesempatan pada badan untuk menghancurkan bekuan darah secara perlahan, sambil tidak membentuk bekuan darah baru.
"DVT ini bisa mengenai siapa saja, karena itu kenali gejala agar kondisinya tidak semakin parah. Karena, jika tidak ditangani dengan benar dapat mengancam nyawa pasien," ucapnya.
Gejalanya disebutkan, rasa sakit yang terus menerus di tangan atau di kaki. Terlihat bengkak pada satu sisi. Kadang timbut rasa kesemutan, yang menandakan sarafnya mulai tergencet pembekuan darahnya.
Dari warna kulitnya, daerah yang terkena akan berwarna kemerahan, lalu berubah menjadi kebiruan hingga akhirnya kulit terlihat sangat pucat.
"Jika mendapat semua gejala itu, segera pergi ke dokter subspesialis bedah vaskular dan endovaskular untuk mendapat penanganan yang tepat," pungkas Yuliardy. (H-2)