Peluang Pasar Rumput Laut Untuk Ekspor Masih Menjanjikan

20 hours ago 2
Peluang Pasar Rumput Laut Untuk Ekspor Masih Menjanjikan Ilustrasi(Dok Ist)

PELUANG pasar rumput laut ke depan masih sangat menjanjikan. Terlebih untuk pasar ekspor, banyak negara membutuhkan pasokan rumput laut guna kebutuhan industri makanan, farmasi, kosmetik, pupuk, dan bahan baku pakan ternak.

"Peluangnya ke depan sangat terbuka besar. Banyak negara berharap mendapatkan supply rumput laut. Market gap antara demand dan supply mencapai 50%. Saya harap ini menjadi pemantik semangat anak muda untuk terlibat dalam gerakan menanam rumput laut," ujar Komisaris PT Manggala Bahari Nusantara Kadek Wirahadi Mahartika, di Sanur, Bali, Sabtu (19/7).

PT Manggala Bahari Nusantara yang digawangi Direktur Perusahaan Rizky Putra Alam, Komisaris Utama Bagus Satria dan Kadek Wirahadi Mahartika selaku Komisaris akhirnya bekerja sama dengan salah satu perusahaan Tiongkok dalam pengolahan rumput laut.

Direktur Perusahaan Rizky Putra Alam mengatakan kerja sama ini dibangun guna meningkatkan minat budidaya rumput laut di daerah Lembongan, Ceningan, dan Nusa Penida.

"Rumput laut di tiga daerah itu sangat potensial dan menjadi market menjanjikan di masa depan. Sebab, rumput lautnya berjenis Eucheuma Cottonii. Saat diolah bisa jadi bubuk halus yang disebut Carrageenan. Bubuk ini bisa digunakan untuk industri makanan, pharamaceutical, dan kosmetik," terang Alam.

Lebih jauh Alam menjelaskan, tiga daerah tersebut mempunyai lokasi yang mendukung untuk tumbuh jenis rumput laut tersebut. Akan tetapi sudah mulai menurun karena minimmya minat dari generasi muda untuk bergelut di bidang ini.

"Maka itu kami hadir, menjalin kerjasama dengan perusahaan Tiongkok untuk pengolahan rumput laut ini. Dengan sinergi ini, kami berharap bisa mendorong kembali minat petani rumput laut di daerah Lembongan, Ceningan, dan Nusa Penida," kata Alam.

Ia juga menegaskan perlunya dukungan infrastruktur, stabilisasi harga, pembinaan regenerasi petani, dan pemasaran produk, sehingga bisa menggairahkan kembali semangat masyarakat di tiga daerah itu untuk kembali ke pantai dan membudidayakan rumput laut.

Komisaris Utama Bagus Satria menambahkan kehadiran perusahaannya diharapkan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Bali terutama petani rumput laut di Lembongan, Ceningan, dan Nusa Penida.

"Sebagai perusahaan yang lahir, terbentuk dan berkembang dari Bali, kami sebagai warga lokal berkeinginan untuk memprioritaskan daerah kami sendiri agar petani-petani rumput laut lokal Bali mendapatkan manfaat ekonomi berkelanjutan," ungkap Bagus.

Nantinya, jelas dia, PT Manggala Bahari Nusantara akan berfokus pada hasil rumput laut mulai dari petani hingga membawanya ke pasar internasional. 

Sebagai informasi, sejak 1980-an, budidaya rumput laut menjadi sumber penghidupan utama masyarakat di Lembongan, yakni hingga lebih dari 90% masyarakat bergantung pada sektor tersebut.

Bahkan, di Ceningan hampir 95% masyarakatnya mengandalkan rumput laut sebagai mata pencaharian utama. Pulau Nusa Penida, Lembongan, Ceningan tercatat sebagai pusat produksi rumput laut utama Bali, dan secara historis menyumbang sekitar 65% dari total produksi rumput laut Bali. Sayangnya, kondisi saat ini menghadapi penurunan signifikan akibat faktor sosial ekonomi dan lingkungan. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |