Pedagang Bendera Merah Putih Sepi Pembeli Dampak One Piece dan Penjualan Online

2 hours ago 1
Pedagang Bendera Merah Putih Sepi Pembeli Dampak One Piece dan Penjualan Online Penjual bendera merah putih di wilayah Kota Tasikmalaya sepi pembeli lantaran banyak orang mencari bendera One Piece dan mereka harus bersaing dengan penjual online.( MI/Kristiadi)

Jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 80 Kemerdekaan RI, puluhan pedagang bendera merah putih dan aksesoris berada di ruas jalan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat sepi pembeli dan mereka telah berdampak adanya bendera one piece. Puluhan penjual tersebut, mengeluhkan lantaran banyak pembeli mencari bendera one piece.

Mumu, 55, warga Purbaratu mengatakan, jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI, setiap tahun sekali para pedagang datang dari beberapa daerah di Priangan Timur dan mereka hanya menjual bendera merah putih berada di sepanjang jalan perkotaan termasuk jalan lainnya. Namun, penjualan bendera merah putih di tahun 2025 banyak penjual mengeluhkan belum mendapat keuntungan lantaran dari calon pembeli banyak mencari bendera one piece.

"Penjualan bendera merah putih pada tahun ini memang sangat berdampak karena ada bendera one piece beredar, tetapi bagi para pedagang yang berjualan bertahun-tahun di trotoar jalan Kota Tasikmalaya tidak ada penjualan bendera tersebut. Akan tetapi, bendera merah putih yang dijual sekarang ini paling banyak sehari mencapai 10 buah dan terkadang tidak ada yang membeli," katanya, Rabu (6/8/2025).

Ia mengatakan, penjualan bendera merah putih yang dilakukannya harus bersaing dengan penjual lain dan mereka juga tidak laku, karena warga sekarang lebih banyak mencari bendera one piece meski semua pedagang tidak menyediakannya. Namun, memasuki hari ke 6 memang para penjual hanya menyiapkan bendera umbul-umbul, bendera merah putih dan aksesoris hingga lainnya.

"Sebetulnya sekarang lebih laku menjual umbul-umbul dan aksesoris lantara warga yang sudah membeli tahun sebelumnya itu dimanfaatkan kembali. Akan tetapi, untuk bendera merah putih, umbul-umbul paling banyak dari sekolah dan pesantren meski harganya berbeda tapi dampak lain yakni penjualan online yang mana dari mereka mengaku sudah membelinya," ujarnya.

Sementara itu, pedagang bendera lainnya, Sogiri, 49, warga Kecamatan Cihaurbeuti, Ciamis, mengatakan, penjualan bendera merah putih yang dilakukan di wilayah Tasikmalaya memang harus bersaing dengan pedagang lain karena selama berjualan hanya bisa menjual 4 buah bendera umbul-umbul dan 3 buah bendera merah putih. Penjualan yang dilakukan mulai pukul 06.00 sampai 21.00 WIB mampu membawa uang sebesar Rp 300 ribu.

"Penjualan bendera merah putih termasuk umbul-umbul pada tahun ini semua penjual harus bersaing dengan aplikasi online yang mana mereka menyiapkan berbagai jenis ukuran bendera merah putih hingga lampu hias. Karena, banyak toko yang selama ini menyiapkan berbagai lampu hias mereka sangat berdampak mengingat sekarang ini orang yang butuh perak pernik Agustusan paling banyak pesan melalui Cash on Delivery (COD)," pungkasnya. (H-1)
 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |