PDIP Sebut Narasi Jokowi soal Ijazah Palsu dan Pemakzulan Gibran Picu Asumsi Liar

7 hours ago 5
PDIP Sebut Narasi Jokowi soal Ijazah Palsu dan Pemakzulan Gibran Picu Asumsi Liar Presiden ke-7 RI Joko Widodo di kediamannya di Sumber, Solo, Jawa Tengah(Widjajadi/MI)

POLITIKUS PDIP Aria Bima merespons pernyatan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang menilai ada agenda besar politik di balik isu ijazah palsu dan pemakzulan Wakil Presiden (wapres) Gibran Rakabuming Raka. Aria menyebut narasi yang disampaikan Jokowi tersebut menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat. Pasalnya, ia menilai Jokowi memberikan pernyataan yang menimbulkan asumsi liar di tengah masyarakat. 

"Narasi-narasi yang membuat suatu yang tidak jelas dan berdampak pada kebingungan publik seperti ada skenario skenario itu saya kira Pak Jokowi tau dari dulu ya di politik kayak gitu," ujar Aria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/7).

"Ada skenario di belakang PDI, ada skenario di belakang Golkar, ada skenario di belakang tersangkanya pak Hasto dan Tom Lembong," ujarnya

Aria meminta Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI yang menjabat selama dua periode memberikan pernyataan yang mencerahkan bangsa.

"Pak Jokowi ini presiden dua kali, sebaiknya Pak Jokowi berbicara hal-hal yang besar, pikiran pikiran yang besar pikiran-pikiran yang strategis. Beliau harus memberikan pencerahan terhadap bangsa ini negara ini untuk lebih ke depan ya," ucap Aria 

Meski demikian, Aria mengaku tak menyalahkan Jokowi atas pernyataannya. Namun, dia meminta agar pernyataan yang keluar lebih mengedepankan kebangsaan, daripada menanggapi soal isu ijazah palsu.

"Saya tidak menyalahkan pak jokwi menyampaikan hal itu ke publik tapi sebaiknya Pak Jokowi lebih menarasikan memberikan semangat di dalam kita berbangsa dan bernegara ini jangan publik di bawa ke hal yang terlalu kecil. Menurut saya soal ijazah ini juga terlalu berlebihan juga sehingga masalah masalah penting bangsa ini tidak menjadi wacana," ucapnya.

Seperti diberitakan, Presiden ke-7 RI Joko Widodo menuding ada agenda besar politik di balik isu ijazah palsu dan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Menurut Jokowi, ada pihak yang sengaja ingin menurunkan namanya dan keluarganya di kancah politik nasional.

"Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politik di balik isu-isu ijazah palsu ini. Termasuk isu pemakzulan (Gibran). Ini perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk mendowngrade. Buat saya biasa-biasa saja lah," kata Jokowi. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |