Operasi Premanisme, Gangguan Kamtibmas di Jateng Turun 25 Persen

4 hours ago 1
Operasi Premanisme, Gangguan Kamtibmas di Jateng Turun 25 Persen Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto.(MI/Akhmad Safuan)

OPERASI premanisme di Jawa Tengah diklaim berhasil menurunkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) hingga 25%. Tercatat dari 143 kejadian gangguan kamtibmas turun menjadi 106 kejadian setelah Operasi Aman Candi digelar.

Pemantauan Media Indonesia, Rabu (14/5) operasi premanisme yang digelar di 35 daerah di Jawa Tengah secara serentak pada Minggu (11/5) malam kepolisian berhasil mengamankan ratusan orang yang diduga terlibat premanisme, sehingga mereka digiring ke polres masing-masing untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara itu, dari operasi yang difokuskan ke sejumlah daerah rawan terutama kawasan perindustrian tersebut, petugas mengamankan pelaku balap liar sebanyak 134 orang, pelaku aksi tawuran, 18 orang kedapatan mabuk di tempat umum berikut 6 orang penjual miras, 131 juru parkir liar, 11 orang pelaku pungli serta 59 pengamen dan anak punk.

"Setelah kegiatan Operasi Aman Candi digelar seluruh jajaran Polda Jawa Tengah berhasil menurunkan n gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) hingga 25%," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto.

Pada Minggu (11/5), lanjut Artanto, jumlah gangguan Kamtibmas sebanyak 143 kejadian. Namun setelah pelaksanaan operasi terhadap premanisme, jumlahnya menurun menjadi 106 kejadian pada Senin (12/5) atau menurun 37 kejadian (25,87%). Demikian juga tindak kejahatan juga mengalami penurunan sebanyak 17 kasus atau 15,89%.

Operasi premanisme tersebut, ungkap Artanto, difokuskan pada penegakan hukum aksi premanisme dan kejahatan jalanan, karena kejahatan tersebut mengganggu stabilitas keamanan, ketertiban masyarakat dan menghambat iklim investasi di Jawa Tengah. Operasi ini juga sebagai bentuk keseriusan kepolisian dalam menjaga stabilitas kamtibmas dan menciptakan ruang publik yang aman dari tindakan premanisme. 

Keberhasilan menekan angka gangguan kamtibmas hingga 25%, menurut Artanto, menunjukkan kehadiran Polri di lapangan mampu memberikan efek pencegahan yang nyata, namun dalam operasi itu kepolisian tidak menemukan kejadian yang menonjol.

Operasi Aman Candi 2025, demikian Artanto, akan terus digelar dengan mengedepankan upaya preemtif, preventif, dan penegakan hukum secara terukur.

"Polda Jawa Tengah berharap stabilnya kamtibmas dapat memberikan rasa aman dan menciptakan iklim investasi yang kondusif di Jawa Tengah," imbuhnya.

Banyaknya juru parkir liar ditangkap, menurut Kombes Artanto, karena pemungut uang parkir tanpa karcis retribusi adalah tindakan premanisme, apalagi tindakan dilakukan secara paksa atau mengatasnamakan kelompok tertentu hingga meresahkan masyarakat dan mengganggu iklim investasi.

"Premanisme itu tidak hanya soal kekerasan fisik, tetapi juga termasuk praktik pungutan liar dengan intimidasi seperti parkir ilegal dan kami akan melakukan tindakan hukum terhadap siapa pun yang meresahkan masyarakat dan mengganggu iklim investasi," ujarnya. (AS/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |