
GABUNGAN Produsen Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi) menilai negosiasi tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berhasil ditekan menjadi 19% terhadap semua produk asal Indonesia, menunjukkan komitmen pemerintah melindungi industri dan daya saing ekspor nasional.
"Keputusan ini merupakan hasil dari diplomasi ekonomi yang strategis dan menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam melindungi dan memperkuat daya saing industri nasional di pasar global," kata Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman dalam keterangan di Jakarta, Jumat (18/7).
Gapmmi mengapresiasi Pemerintah Republik Indonesia yang dipimpin langsung oleh Kepala Negara dan didukung hasil kerja keras Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai ketua tim negosiasi, atas keberhasilan dalam melakukan negosiasi dagang dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Kerja keras itu terbukti menghasilkan penurunan tarif impor produk Indonesia menjadi 19% dari rencana awal sebesar 32%. Menurut Adhi, penurunan tarif tersebut memberikan angin segar bagi pelaku industri makanan dan minuman Indonesia, yang selama ini menjadi salah satu sektor unggulan ekspor non-migas.
Ia menuturkan makanan dan minuman merupakan sektor unggulan ekspor non-migas Indonesia yang menyumbang kontribusi sekitar 8 persen dari total ekspor ke Amerika Serikat, utamanya didominasi produk pertanian dan perkebunan. “Kami menyambut baik hasil kesepakatan ini," tuturnya.
Lebih lanjut, hal itu merupakan langkah konkret yang akan membantu menjaga keberlanjutan ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke pasar Amerika Serikat, serta mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Meski begitu, Adhi berharap Pemerintah Indonesia melindungi pelaku usaha yang telah berinvestasi di Indonesia dan proses implementasi dari kesepakatan ini dapat berjalan sesuai harapan dan segera ditindaklanjuti dengan langkah-langkah teknis yang mendukung kelancaran ekspor.
"Gappmi siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam memastikan industri makanan dan minuman Indonesia terus tumbuh dan berdaya saing tinggi di pasar internasional," kata Adhi. (E-2)