Muhammadiyah Luncurkan Becak Listrik di Sekitar Kawasan Malioboro

2 hours ago 3
Muhammadiyah Luncurkan Becak Listrik di Sekitar Kawasan Malioboro Ilustrasi(Dok Muhammadiyah)

MUHAMMADIYAH berdayakan Paguyuban Abang Becak KH. Ahmad Dahlan (PABELAN), yang berada di sekitar kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta. Pemberdayaan tersebut dilakukan melalui Becak Listrik (Betrik) 1912 diluncurkan pada Sabtu (15/3) di halaman Hotel SM, Kota Yogyakarta. 

Peluncuran dilakukan secara simbolis oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto. Dia mengapresiasi gerakan program kolaboratif yang diinisiasi oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah.

“Pada bulan yang penuh berkah ini, di bulan yang penuh kepedulian, MPM bisa berkontribusi, peduli ke masyarakat bawah, dhuafa, mustadh’afin,” ungkap Agung Danarto dalam siaran pers, Sabtu (15/3).

Apresiasi juga Agung berikan ke Bank Danamon Syariah yang mendukung program ini melalui dana CSR. Selain itu, program ini juga didukung Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang berada di Yogyakarta.

Tentang kolaborasi yang melintas batas, Agung menjelaskan bahwa Muhammadiyah di satu sisi juga sebagai medioker yang menghubungkan antara kelompok aghniya dengan kelompok dhuafa - mustadh’afin.

“Ini dilakukan oleh MPM saya rasa bukan hanya kepada pengemudi becak saja. Tetapi juga kepada banyak hal, termasuk kepada pemulung sampah, kepada difabel,” tutur Agung.

Ketua PP Muhammadiyah kelahiran Kulonprogo ini berharap, peluncuran Pabelan Betrik 1912 oleh MPM ini selain memberikan dampak ekonomi kelompok Pabelan Betrik 1912 juga menjadi gerakan promosi transportasi ramah lingkungan.

Sementara itu, Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin menjelaskan kelompok dampingan Pabelan ini adalah transformasi dari yang sebelumnya sudah dibentuk oleh MPM PP Muhammadiyah.

“Kalau sebelumnya sudah ada Pabelan, tetapi masih dalam odel gayuh, kita akan mulai mentrasnformasikan dengan becak listrik. Oleh karena itu kami mengajak ke teman-teman Pabelan yang hari ini masih menggunakan bentor, nanti secara bertahap bersama-sama kita bermigrasi,” ungkapnya.

Dipilihnya becak listrik, imbuh Yamin, menjadi penguat identitas Kota Yogyakarta sebagai kota budaya, pariwisata, pendidikan, sekaligus kota Muhammadiyah. Oleh karena itu, ke depan Pabelan Betrik 1912 bisa berkolaborasi untuk menyediakan city tour ke situs-situs bersejarah Kota Yogyakarta dan Muhammadiyah.

Betrik 1912 ini merupakan salah satu riset hilirisasi yang yang bekerja sama dengan Pemkot Jogja – Dinas Perhubungan. Ke depan akan dibangun tempat pengisian daya yang berlokasi di halaman Hotel SM, Jl. KH. Ahmad Dahlan, Kota Yogyakarta. Saat ini sudah dilakukan riset untuk membuat stasiun pengisian itu. Untuk efisiensi waktu, pengisian baterai dari 0 persen sampai penuh dibutuhkan waktu kurang lebih satu jam.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |