Melalui Dongeng, Forum Pendongeng Nasional Bersama Dompet Dhuafa Gulirkan Aksi Bagi Palestina

9 hours ago 4
Melalui Dongeng, Forum Pendongeng Nasional Bersama Dompet Dhuafa Gulirkan Aksi Bagi Palestina Forum Pendongeng Nasional mengajak Dompet Dhuafa untuk berkolaborasi dalam kampanye sosial bersama sekaligus menjadi lembaga penyaluran dana kemanusiaan yang akan dihimpun oleh para pendongeng di seluruh Indonesia yang tergabung dalam gerakan Aksi Nasional(MI/HO)

FORUM Pendongeng Nasional mengajak Dompet Dhuafa untuk berkolaborasi dalam kampanye sosial bersama sekaligus menjadi lembaga penyaluran dana kemanusiaan yang akan dihimpun oleh para pendongeng di seluruh Indonesia yang tergabung dalam gerakan Aksi Nasional #FPN4Palestine, agenda yang berlangsung pada Rabu (7/5) menghadirkan sejumlah pendongeng dan relawan kemanusiaan seperti Chiki Fawzi, Kak Rona Mentari, Kak Rian Hamzah, Kak Yono, Kak Ozan dan Ata, Kak Agus DS serta dipandu oleh Taufan Yusuf Nugroho.

“Ini menjadi isu penting terkait kemanusiaan, tiada henti kabar buruk terus memayungi warga Palestina,  khususnya anak-anak. Mereka tidak bisa bebas bermain dan tertawa, hidup dengan tekanan dan cekaman bom bom dari Zionis terus menggempur tiada henti. Dompet Dhuafa banyak kegiatan terus menyuarakan aksi kemanusiaan bagi Palestina, hingga diberikan kepercayaan oleh Kemenlu untuk mendorong komitmen kolaborasi kemanusiaan bagi Palestina,” ujar Deputy Direktur Corporate Secretary Dompet Dhuafa Dian Mulyadi.

Kak Ozan, selaku perwakilan Forum Pendongen Nasional (FPN), dengan relawan ribuan dari puluhan komunitas di seluruh Indonesia. FPN ingin terus bersikap untuk isu-isu kemanusiaan khususnya pada anak-anak.  Nilai kemanusiaan dan kebudayaan yang sama FPN dengan Dompet Dhuafa menjadi pintu kolaborasi.

Selain itu, Kak Nia mengatakan, "Kita berencana di tanggal 15 Mei 2025, karena penguat di Tragedi Nagba. Kegiatan ini juga mengajak para guru dan orangtua."

“Mudah-mudahan bisa dinikmati oleh anak-anak seluruh Indonesia, dan akan mencakup 100 titik dari Sabang hingga Merauke. Dan melibatkan lebih dari 100 relawan,” tambah Kak Nia.

Di sisi lain, Syamsul Ardiansyah, selaku Manager Aliansi Strategis, mengatakan, “Penghapusan sejarah dan budaya menjadi target utama dari Israel. Anak-anak sebagai penerus bangsa Palestina menjadi ancaman serius bagi Israel."

Direktur Pendidikan Al Syukro Universal Cici Kurniasih  mengatakan, “Melalui pendidikan, diharapkan menjadi pelecut di masa depan yang terus menyuarakan Palestina. Sehingga anak-anak terus tertanam akan pentingnya rasa kemanusiaan dan terbangun rasa kepedulian untuk sesama yang kuat." (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |