
MASYARAKAT Meksiko berduka atas meninggalnya dua taruna Angkatan Laut, América Sánchez, 20, dan Adal Jair Maldonado Marcos, 23, Sabtu (17/5), saat kapal layar pelatihan ARM Cuauhtémoc menabrak Jembatan Brooklyn.
Sánchez adalah salah satu taruna yang berada di atas tali rigging saat kecelakaan terjadi. Sebanyak 22 awak lainnya terluka, tiga di antaranya dalam kondisi kritis, kata pihak Angkatan Laut Meksiko.
Komandan Angkatan Laut Meksiko, Laksamana Pedro Raymundo Morales, menyatakan seluruh awak yang cukup sehat untuk bepergian akan segera dipulangkan ke tanah air.
Jenazah América Sánchez dijadwalkan akan dipindahkan ke Akademi Angkatan Laut di negara bagian asalnya, Veracruz, pada Senin malam waktu setempat. Ibunya, Rocío Hernández, menggambarkan Sánchez sebagai “putri teladan” yang merupakan seorang pelajar berdedikasi dan bercita-cita menjadi insinyur angkatan laut.
Berdiri di depan altar sederhana yang dihiasi bunga dan foto-foto putrinya saat pesta quinceañera (ulang tahun ke-15), Hernández memberikan penghormatan. “Dia adalah seorang pejuang, prajurit yang tidak pernah menyerah, yang selalu memperjuangkan cita-citanya,” katanya.
“Mereka [Angkatan Laut] akan mengadakan upacara tertutup untuk menghormatinya di Akademi Angkatan Laut Veracruz, dan kemudian saya akan membawanya pulang,” kata Hernández, sambil mengucapkan terima kasih kepada semua keluarga, teman, dan guru putrinya, serta memohon agar mereka mengenang América dengan penuh kasih sayang.
Sementara itu, di San Mateo del Mar, sebuah kota pesisir di negara bagian Oaxaca, teman dan kerabat Adal Jair Maldonado Marcos juga memberikan penghormatan.
Teman-temannya mengatakan kepada media lokal bahwa sejak kecil, Adal bermimpi mengikuti jejak ayahnya menjadi pelaut. Ia juga diketahui sangat ingin naik ke kapal Cuauhtémoc, yang dikenal sebagai “Kesatria Laut”.
“Laut menyaksikan kelahirannya dan laut pula yang menjadi saksi kepergiannya,” kata seorang teman, menambahkan bahwa “kami semua yang mengenalnya akan mengingatnya sebagai teladan pemuda cerdas”.
Penyelidikan Masih Berlangsung
Penyelidikan terkait penyebab kecelakaan masih berlangsung. Michael Graham dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) mengatakan “tidak ada kerusakan struktural signifikan” pada bagian penopang utama Jembatan Brooklyn.
Rekannya, Brian Young, memberikan garis waktu awal peristiwa
- Pukul 20.20 waktu setempat, Cuauhtémoc mundur dari Dermaga 17 Manhattan dengan bantuan kapal tunda, bermaksud berlayar ke selatan melalui East River menuju laut.
- Setelah meninggalkan dermaga, kapal bergerak mundur dengan kecepatan meningkat hingga 6 knot.
- Pukul 20.24, ada panggilan radio meminta bantuan kapal tunda lain di area tersebut, diikuti dua permintaan tambahan.
- Pukul 20.24 dan 45 detik, tiang Cuauhtémoc menabrak bagian bawah jembatan.
- Pukul 20.27, kapal berhenti.
- Pukul 20.30, polisi dan pemadam kebakaran New York tiba di lokasi kejadian.
Pejabat kepolisian New York sebelumnya menyebutkan Cuauhtémoc kemungkinan kehilangan daya saat meninggalkan Pelabuhan New York. Membuat kapal terseret arus menuju Jembatan Brooklyn.
Ketiga tiangnya, yang masing-masing tingginya lebih dari 48 meter, menghantam bagian bawah jembatan, yang menurut situs Departemen Transportasi New York, hanya memiliki celah setinggi 41,1 meter.
Semua tiang runtuh, dan rekaman video dari warga memperlihatkan beberapa awak kapal bergelantungan di tiang dan layar. Graham menambahkan status mesin kapal akan menjadi salah satu fokus dalam penyelidikan mereka.
“Atas nama NTSB, saya ingin menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari para korban dalam tragedi yang mengerikan ini,” katanya.
Sekretaris Angkatan Laut Meksiko, Raymundo Pedro Morales Ángeles, menyatakan bahwa hasil dari penyelidikan akan dipublikasikan dengan “transparansi dan tanggung jawab penuh.”
Cuauhtémoc meninggalkan Acapulco, Meksiko, pada 6 April dalam tur yang mencakup kunjungan ke New York dan Aberdeen, Skotlandia, untuk mengikuti lomba kapal layar tinggi pada bulan Juli. (BBC/Z-2)