
MARC Marquez mengakui terlalu memaksakan diri demi meraih kemenangan dalam sprint MotoGP Jerman 2025 di Sirkuit Sachsenring, Sabtu (12/7/2025).
Meski sempat tercecer ke posisi kelima, pembalap Ducati itu bangkit dan memastikan kemenangan sprint ke-10 musim ini, sekaligus memperlebar jarak di puncak klasemen menjadi 78 poin.
Marquez menilai seharusnya ia bisa lebih bijak dan cukup puas finis di posisi kedua demi menjaga peluang juara dunia. Namun naluri kompetitifnya mengambil alih.
“Hari ini seharusnya menjadi hari untuk memikirkan kejuaraan. Artinya, saya cukup finis kedua. Tapi saya seperti ini, kadang sulit menahan insting untuk menang,” ujar Marquez dikutip dari Crash.
Pada awal balapan, Marquez yang start dari pole position sempat melebar di tikungan pertama karena suhu ban belum optimal. Ia mengaku nyaris kehilangan kendali dan memutuskan melebar demi tetap aman.
“Dua atau tiga lap pertama sangat sulit karena suhu ban belum masuk. Saya merasakan motor mengunci dan bergoyang di tikungan pertama, jadi saya memilih melebar, kehilangan posisi, tapi tetap bertahan dalam balapan. Itu yang terpenting,” jelasnya.
Setelah kondisi ban membaik, Marquez mulai menemukan ritme dan melancarkan serangan hingga kembali memimpin di lap terakhir.
Namun perjuangannya tidak tanpa risiko. Salah satu momen krusial terjadi ketika ia menyalip Fabio Quartararo untuk posisi kedua pada lap sembilan. Di tikungan dua, bagian belakang motornya nyaris tergelincir.
“Saya menyalip Fabio di tikungan satu, masuk tikungan dua terlalu dekat dan mencoba mempertahankan kecepatan yang sama. Tapi saya memaksa terlalu banyak grip samping dan kehilangan traksi belakang. Dalam hati saya bilang, ‘Oke, waktunya terbang’, tapi untungnya saya tetap di atas motor,” ungkap Marquez.
Sejarah Baru di Sprint Race
Kemenangan ini menjadikan Marquez sebagai pembalap pertama yang berhasil meraih 10 kemenangan sprint dalam satu musim sejak format ini diperkenalkan. Ia bahkan selalu finis di dua besar dalam 11 balapan sprint musim ini.
“Tahun lalu, Sabtu adalah kelemahan saya. Sekarang justru menjadi kekuatan utama. Saya bekerja keras selama musim dingin untuk memperbaikinya, dan motor GP25 sangat membantu. Tahun lalu saya kesulitan dalam time attack dan sprint, tapi sekarang motor ini benar-benar luar biasa,” tambahnya.
Sebagai penutup, Marquez mempersembahkan kemenangan ini kepada General Manager Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, yang merayakan ulang tahunnya. “Saya rasa Gigi menikmati kemenangan ini. Ia punya mentalitas seorang pembalap. Jadi kemenangan ini untuknya,” pungkasnya. (M-1)