Kreativitas Tanpa Batas di Gala Brivent 2025

1 day ago 2
Kreativitas Tanpa Batas di Gala Brivent 2025 Brivent 2025(MI/Brivent)

KAMIS malam di Gedung Kesenian Pasar Baru berubah menjadi panggung keajaiban. Gemerlap lampu panggung menari-nari di atas wajah-wajah berseri para siswa Perguruan Advent Tanjung Barat (TBAA) dalam konser gala “Brivent 2025: Bridging the Future”. Sejak nada pertama mengalun, atmosfer ruangan langsung dipenuhi oleh semangat, harapan, dan kebanggaan yang menggelora.

Pertunjukan dibuka dengan paduan suara yang menyentuh hati. Lagu L'important dilantunkan penuh harmoni, mengalir lembut dan syahdu, disusul dengan lagu-lagu rohani yang membangkitkan semangat serta lagu kebangsaan yang dinyanyikan penuh penghayatan. Suara para siswa—anak-anak dan remaja—lantang dan tulus. Mata mereka berbinar, senyum mereka mengembang, dan semangat mereka menular hingga ke bangku penonton. Mereka tidak sekadar menyanyi; mereka menyampaikan jiwa.

Lalu panggung bergemuruh. Siswa-siswi TBAA membawakan tari tradisional dengan penuh energi dan keanggunan. Setiap gerakan tangan, setiap langkah kaki, seolah menyulam kisah dari akar budaya Indonesia. Fokus dan keceriaan terpancar bersamaan di wajah para penari. Sesekali mereka menatap penonton—bukan hanya menari, mereka merayakan jati diri.

Puncak emosi muncul saat drama musikal dibawakan dengan intensitas luar biasa. Tawa, haru, dan ketegangan bersilih ganti dalam alur cerita yang diperankan dengan totalitas oleh para siswa dan guru. Mereka tidak hanya berakting, tapi menjelma menjadi karakter yang hidup, menyampaikan pesan yang menggugah lewat suara, gerak, dan ekspresi. Beberapa penonton tak kuasa menahan air mata—terbawa oleh kisah yang ditampilkan dengan kepekaan dan ketulusan.

Di balik panggung, Melisa, salah satu guru, menyampaikan rasa bangganya, “Melihat anak-anak tampil sebaik ini, dengan percaya diri dan penuh semangat, rasanya semua kelelahan selama persiapan langsung terbayar. Mereka benar-benar bersinar.”

Malam ditutup dengan kejutan dari Maria Prisilia yang membawakan lagu rohani penuh penghayatan. Namun momen pamungkas datang saat seluruh siswa kembali naik ke panggung untuk menarikan Tari Tor Tor bersama. Walau gerakan tidak selalu serempak, namun semangat, tawa, dan kebersamaan yang terpancar menjadikan momen ini begitu autentik dan mengharukan. Di atas panggung itu, tangan-tangan kecil dan besar saling menggenggam, kaki-kaki melangkah selaras, menciptakan simbol persatuan dan kegembiraan yang tulus.

Brivent 2025: Bridging the Future bukan sekadar konser. Ia adalah panggung pembuktian. Di sinilah para siswa TBAA merayakan potensi, meneguhkan solidaritas, dan menapaki jembatan menuju masa depan mereka. Dalam setiap tawa, lagu, tarian, dan air mata, tercermin satu kebenaran: seni bukan hanya medium ekspresi—ia adalah kekuatan yang menyatukan, membentuk karakter, dan menginspirasi generasi. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |