Macet Horor Tanjung Priok, Pramono: Pengelola Pelabuhan tidak Profesional

7 hours ago 3
 Pengelola Pelabuhan tidak Profesional Kendaraan yang didominasi pengangkut kontainer terjebak macet di jalan Cakung-Cilincing, Jakarta Utara .(MI/Ramdani )

GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung menilai pengelola pelabuhan yang ada di Tanjung Priok Jakarta Utara tidak profesional. Hal itu usai terjadinya kemacetan horor pada Kamis (17/4) malam.

Pramono mengatakan, kendati dalam hal ini terkait persoalan pelabuhan bukan tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta melainkan PT Pelindo, namun warga DKI Jakarta yang menjadi korban akibat hal tersebut. Ia pun meminta maaf kepada seluruh warga yang terdampak kemacetan itu.

"Peristiwa yang terjadi di Tanjung Priok ini sungguh membuat saya resah. Untuk itu secara khusus saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya," jelasnya kepada awak media di Jakarta, Sabtu (19/4).

Pramono mengatakan, dirinya juga telah mendapatkan info dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta bahwa total mobil truk kontainer yang mengantre bukan 4000 melainkan hingga 7000 truk. "Ini menunjukkan bahwa ketidakprofesionalan pengelola yang ada di Tanjung Priok," jelasnya.

Lebih lanjut, Pramono memerintahkan jajaran Dinas Perhubungan untuk memberikan teguran yang keras karena sudah tiga hari kemacetan terjadi.

"Pelindo secara terbuka sudah meminta maaf baik kepada pemerintah Jakarta yang terkena akses dari hal tersebut maupun kepada masyarakat. Tetapi apapun karena ini terjadi di Jakarta, sebagai Gubernur Jakarta saya bertanggung jawab dan memohon maaf atas kejadian tersebut dan tidak boleh terjadi kembali," jelasnya.

Kemacetan horor terjadi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (17/4). Pihak PT Pelindo menjelaskan penyebab kemacetan karena adanya bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok.

Kemacetan yang terjadi disebutkan berawal dari meningkatnya jumlah truk yang keluar-masuk Pelabuhan Tanjung Priok secara drastis. Menurutnya, normalnya pelabuhan hanya menampung sekitar 2.500 truk per hari. Namun karena adanya libur panjang dan Idul Fitri, jumlah tersebut melonjak drastis. (Far/P-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |