Kasus DBD di Kaltim Tembus 1.375 Sejak Awal Tahun

4 hours ago 3
Kasus DBD di Kaltim Tembus 1.375 Sejak Awal Tahun Petugas Puskesmas Pahandut melakukan fogging atau pengasapan di komplek Gang Syalawat, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu (15/4/2023)(ANTARA/MAKNA ZAEZAR)

DINAS  Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) meminta masyarakat mewaspadai penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang tercatat mencapai 1.375 kasus dari 10 kabupaten/kota sejak awal tahun.

Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin di Samarinda mengungkapkan data tersebut menunjukkan perlunya langkah-langkah pencegahan yang lebih intensif dari seluruh elemen masyarakat.

Berdasarkan data yang dihimpun Dinkes Kaltim, Kota Balikpapan menjadi wilayah dengan kasus DBD tertinggi, mencapai 439 kasus. Menyusul di urutan kedua adalah Kabupaten Kutai Kartanegara dengan 401 kasus, dan Kabupaten Kutai Timur dengan 237 kasus.

Wilayah lain juga mencatatkan kasus DBD, di antaranya Penajam Paser Utara dengan 81 kasus, Kutai Barat 63 kasus, Bontang 49 kasus, Samarinda 43 kasus, Berau 29 kasus, Paser 28 kasus, dan Mahakam Ulu sebanyak 5 kasus.

Jaya juga menyampaikan adanya tiga kasus kematian akibat DBD di daerah yaitu masing-masing satu kasus di Kutai Barat, Berau, dan Balikpapan.

Pihaknya menekankan pentingnya deteksi dini dan penanganan yang tepat untuk mencegah kasus kematian lebih lanjut.

Menyikapi situasi ini, Dinkes Kaltim kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), terutama dalam memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti, vektor utama pembawa virus dengue.

Jaya secara khusus mengimbau masyarakat untuk rutin melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M plus.

"Kami tidak bosan mengingatkan masyarakat untuk meluangkan waktu hanya 10 menit setiap hari Jumat untuk melakukan PSN 3M plus di lingkungan masing-masing," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Sabtu (19/4).

Langkah 3M plus yang dimaksud meliputi menguras tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menampung air.

Selain tiga langkah utama tersebut, Jaya juga menambahkan langkah mencegah yang meliputi tindakan tambahan seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dikuras, memakai pakaian tertutup, hingga menggunakan obat nyamuk.

Lebih lanjut, Dinkes Kaltim juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap gejala awal DBD. Masyarakat diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami demam tanpa penyebab yang jelas dan meminta pemeriksaan NS1 untuk deteksi dini.

Jika ditemukan tanda-tanda bahaya DBD, pasien diminta harus segera mendapatkan perawatan inap sesuai dengan standar penatalaksanaan yang berlaku. Keterlibatan aktif masyarakat dalam PSN 3M plus adalah kunci utama dalam menekan angka kasus DBD di Kaltim.

"Mari kita jadikan PSN sebagai gaya hidup untuk melindungi diri, keluarga, dan lingkungan dari ancaman DBD," ucap Jaya. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |