Kota Tegal akan Tampilkan Tari Hamukti Wira Gendowor pada Rakernas ke XI JKPI di Yogyakarta

2 hours ago 1
Kota Tegal akan Tampilkan Tari Hamukti Wira Gendowor pada Rakernas ke XI JKPI di Yogyakarta Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (tengah) bersama sejumlah Bupati/Wali Kota Jateng-DIY.(DOK Humas Pemkot Tegal)

KOTA Tegal, Jawa Tengah, akan menampilkan karya tari bertajuk 'Hamukti Wira Gendowor' pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke XI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) tahun 2025 di Yogyakarta.

"Nanti malam di acara Indonesian Street Performance di Jalan Malioboro kita akan menampilkan tari nusantara dengan judul Hamukti Wira Gendowor," ujar Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono,  melalui keterangan resmi, Rabu (6/8/2025).

Dedy Yon menuturkan penampilan tari yang akan dibawakan oleh delegasi Kota Tegal tidak mengecewakan masyarakat nusantara.

Rakernas XI JKPI dibuka secara resmi oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X yang ditandai dengan membunyikan bel secara bersama-sama.

Sri Sultan menyampaikan bahwa Rakernas JKPI yang digelar secara rutin dari tahun ke tahun merupakan semangat bersama dalam menjaga pusaka, bukan sebagai beban masa lalu melainkan sebuah bagian penting dari masa depan.

"Dari satu Rakernas ke Rakernas JKPI, dari satu kota ke kota lain telah tergabung simpul-simpul kemantapan dan saling percaya. Kita saling berbagi strategi, berbagi tantangan dan yang paling penting berbagi kesadaran bahwa menjaga pusaka adalah proses lintas generasi," ujar Sri Sultan.

Sri Sultan percaya bahwa JKPI mempunyai peran strategis bukan hanya sebagai penjaga pusaka tapi sebagai penggerak yang mampu menempatkan warisan sebagai sumber daya mulia dalam membentuk masa depan kota secara cerdas, beretika dan kontekstual.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengucapkan selamat datang kepada para wali kota/bupati anggota JKPI yang hadir.

Hasto mengatakan bahwa setiap kabupaten kota anggota JKPI memiliki identitas dengan kekayaan warisan budaya benda dan juga tak benda. Peninggalan arsitektur, benteng alam dan juga nilai-nilai lokal yang melekat dalam kehidupan masyarakatnya.

"Melalui JKPI para anggota dapat saling bertukar pengetahuan membagikan praktik-praktik baik pelestarian, memperkuat advokasi kebijakan, perlindungan pusaka serta menjalin kemitraan strategis dengan institusi nasional maupun internasional seperti Kementerian Kebudayaan, Unesco dan lembaga pelestarian warisan dunia lainnya," ucap Hasto.(H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |