Kenalkan Kanal Aduan dan Call Center 112, Pemkot Semarang Gelar Lapor Semarang Goes to School

6 hours ago 4
Kenalkan Kanal Aduan dan Call Center 112, Pemkot Semarang Gelar Lapor Semarang Goes to School Menyasar kalangan siswa sekolah terkait layanan komunikasi publik di Kota Semarang, Pemkot selenggarakan Lapor Semarang Goes to School Vol.I Tahun 2025, Selasa (9/9) di Aula SMP Negeri 5 Semarang.(MI/Haryanto Mega)

MENYASAR kalangan siswa sekolah terkait layanan komunikasi publik di Kota Semarang, Pemkot selenggarakan Lapor Semarang Goes to School Vol.I Tahun 2025, Selasa (9/9) di Aula SMP Negeri 5 Semarang. Melalui acara tersebut, diharapkan para siswa SMP mengenal Layanan Pengaduan Pelayanan Publik Lapor Semar Solusi AWP, layanan Call Center 112, dan Layanan Informasi PPID yang disediakan oleh Wali Kota Semarang Agustina bagi masyarakat di Kota Semarang.

Sub Koordinator Pengelolaan aspirasi dan Informasi Wulan Asih Setyarini menyebutkan, gen Z yang mendominasi di era digitalisasi ini memiliki peran yang strategis, salah satunya sebagai duta informasi dan motor penggerak di kalangan masyarakat. 

"Untuk itu, ketika para siswa mengenal Layanan Lapor Semar Solusi AWP, Layanan Darurat call center 112, dan layanan informasi ppid, harapannya bisa menyebarluaskan di lingkup sekolah dan masyarakat tentang cara menyampaikan kritik, masukan, dan permohonan penanganan darurat kepada pemerintah kota," tuturnya didepan 194 pengurus OSIS dan guru dari 64 SMP se Kota Semarang.

Ia berharap para siswa dan guru dapat memanfaatkan kanal-kanal ini guna meningkatkan pembangunan di Kota Semarang. "Kota yang baik tidak hanya dibangun oleh pemerintah melainkan juga oleh masyarakatnya yang peduli," tambahnya.

Dalam kegiatan itu, para peserta sangat antusias mengikuti hingga sesi terakhir. Para perwakilan sekolah tersebut berebut untuk mendapatkan kesempatan bertanya dan mengutarakan pendapatnya yang kritis. 

Melalui Lapor Semar Solusi AWP, misalnya, Azzahra dari SMP Negeri 12 Semarang mengusulkan adanya fasilitas bus BRT yang lebih nyaman buat penumpang, AC-nya lebih dingin, armadanya lebih bersih, dan juga tanpa polusi.

Sementara Anastasia dari SMP 20 Semarang menyebutkan, dirinya semula bingung ketika harus menghafalkan nomor telepon yang harus dihubungi untuk mendapatkan layanan ambulan, damkar, dan kepolisian. Namun berkat acara itu, ia kini mengetahui nomor telepon 112 merupakan layanan panggilan darurat bagi masyarakat yang membutuhkan.

Hal senada diungkapkan Latif dari SMP 34 Semarang. Ia berujar, dengan adanya nomor call center 112 dan Lapor Semar, masyarakat  lebih mudah melaporkan kejadian seperti tawuran dan demo.

Kegiatan tersebut menghadirkan tiga narasumber yang secara teknis mengelola layanan-layanan tersebut, yakni Bening Sasaningtawang selaku pengelola layanan pengaduan, Afny Khotiatina dari Layanan Darurat Call Center 112, dan Andina Puspasari Widyaningrum dari layanan Informasi PPID.

Para narasumber memastikan Ketiga kanal komunikasi ini tidak hanya dimanfaatkan oleh warga yang ber-KTP Semarang namun juga mereka yang singgah atau melintas di Kota Semarang. 

Di akhir acara, ajakan untuk para siswa SMP untuk memanfaatkan kanal komunikasi publik ini karena dipastikan mendapat jaminan keamanan perlindungan pelapor, serta diimbau untuk tidak melakukan prank pada layanan darurat call center 112. (HT/E-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |