Kasus Korupsi Jadi Introspeksi Pertamina

1 week ago 10
Kasus Korupsi Jadi Introspeksi Pertamina Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri (kanan) bersama Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin (kiri) memberikan keterangan pers terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak .(Dok. Puspenkum Kejagung)

KASUS dugaan korupsi tata kelola minyak yang saat ini sedang diusut oleh jajaran Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM-Pidsus) menjadi modal bagi PT Pertamina (persero) untuk introspeksi. Hal itu disampaikan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri usai bertemu Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.

Bagi Simon, Pertamina sebagai perusahaan pelat merah berkomitmen untuk terus memperbaiki diri dengan melaksanakan kegiatan operasional dengan tata kelola yang baik, transparan, dan menjunjung tinggi akuntabilitas.

"Ini juga menjadi momentum bagi kami untuk terus semakin introspeksi diri dan tentunya melihat apabila ada area atau celah, untuk kemudian kita semakin meningkatkan tata kelola perusahaan agar jauh lebih baik ke depan," ujarnya di Kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (6/3).

Dalam momen tersebut, Simon juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang pesan singkatnya belum sempat dibalas. Ia mengatakan, sudah memberikan nomor pribadi yang dikelola sendiri untuk menerima keluhan dari masyarakat jika ingin melapor soal kegiatan maupun kualitas produk Pertamina.

"Saya mohon maaf kalau mungkin banyak yang belum sempat terbalas karena biasanya ketika ada waktu yang sesuai pada malam hari saya membalas pesan-pesan yang masuk sebagai wujud dari keseriusan dan semangat kita bersama," aku Simon.

Menurut Simon, upaya yang dilakukan pihaknya selama ini adalah untuk meningkatkan pelayanan Pertamina dan mengembalikan kepercayaan publik. Oleh karena itu, ia dapat memastikan bahwa kualitas produk BBM Pertamina saat ini sudah sesuai standar prosedur dan aturan yang berlaku.

Terlebih, sambungnya, saat ini sudah masuk bulan Ramadan dan masyarakat akan menghadapi libur Idulfitri dan momen mudik lebaran. Simon mengatakan fokus utama Pertamina sekarang adalah memastikan distribusi energi dapat berlangsung dengan baik dan tersedia di seluruh wilayah Indonesia.

"Di bulan suci Ramadan ini, Pertamina juga sedang mempersiapkan diri untuk menyambut hari besar Idul Fitri, begitu juga dengan kegiatan mudik masyarakat pulang ke kampung dan aktivitas lainnya," katanya.

Jaksa Agung pun meminta masyarakat untuk tidak ragu membeli produk Pertamina. Meski sedang mengusut dugaan korupsi pada Pertamina yang diperkirakan merugikan keuangan negara sampai Rp193,7 triliun, Kejagung juga berupaya membantu Pertamina sebagai perusahaan yang menjalankan good corporate governance.

"Jangan ragu menggunakan bahan bakar yang dibuat oleh Pertamina. Itu pasti jaminan mutu, ini bukan iklan. Insyaallah kita punya satu Pertamina yang bagus dan tentunya mari kita bersama-sama untuk menjaganya," tutup Burhanuddin. (Tri/P-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |