Kasus DBD Meningkat, Dinkes Klaten Minta Masyarakat Waspada

1 week ago 13
Kasus DBD Meningkat, Dinkes Klaten Minta Masyarakat Waspada Warga menerapkan fogging dalam pencegahan nyamuk demam berdarah.(MI/Djoko Sardjono)

PENINGKATAN kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terutama di musim hujan ini perlu diwaspadai. Untuk antisipasi dan pencegahan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus dimaksimalkan.

Kewaspadaan perlu ditingkatkan, karena tren persebaran nyamuk deman berdarah (aedes aegypti) tahun ini meningkat. Selain gerakan serentak PSN, kegiatan dan peran juru pemantau jentik nyamuk (jumantik) juga perlu dioptimalkan.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Hanung Sasmita Wibawa, saat dikonfirmasi Media Indonesia terkait peningkatan persebaran kasus DBD di Klaten, Selasa (4/3).

Kasus DBD di Kabupaten Klaten 2025 meningkat. Hingga minggu ketujuh terdapat 142 kasus dan satu kematian. Sedangkan kasus DBD periode yang sama tahun lalu tercatat 64 kasus dengan dua kematian, atau berarti tahun ini meningkat.

“Perlu diketahui, bahwa kasus kematian DBD tahun ini terjadi pada minggu kelima. Korban meninggal seorang perempuan usia tujuh tahun warga dari Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Klaten,” kata Kabid P2P Hanung Sasmita Wibawa.

Untuk antisipasi dan pencegahan DBD, upaya strategis yang perlu dilakukan terutama gerakan serentak PSN dan optimalisasi peran jumantik. Selain itu, kebersihan lingkungan di musim hujan ini wajib dijaga dan bebas dari genangan air.

“Gerakan serentak PSN dan jumantik lebih efektif jika dibandingkan dengan metode penyemprotan atau fogging yang hanya membunuh nyamuk dewasa dan tidak mematikan jentik. Selain itu, obat fogging mengganggu kesehatan masyarakat,” ujarnya. (H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |