
ISRAEL tengah bersiap untuk mendapatkan lampu hijau dan menyerang Iran jika perundingan kesepakatan nuklir yang sedang berlangsung dengan Amerika Serikat gagal. Demikian ungkap beberapa sumber.
Pengungkapan itu muncul beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump memulai lawatan ke Teluk dan mengatakan kepada wartawan bahwa Iran harus bergerak cepat dalam menanggapi usulan AS terkait program nuklirnya atau sesuatu yang buruk akan terjadi.
Diketahui bahwa Iran menerima usulan Jumat lalu, meskipun ketentuannya belum dijelaskan lebih lanjut. Namun, Trump menegaskan selama lawatannya bahwa Iran tidak boleh diizinkan memperoleh bom nuklir.
Badan intelijen AS menilai Teheran tidak secara aktif mengupayakan hal ini, meskipun analis mengatakan program negara itu hampir dapat mempersenjatai bahan nuklir.
Kapan Israel menyerang Iran?
Namun, di kalangan intelijen Israel, ada kekhawatiran perundingan nuklir dapat gagal kapan saja yang akan mendorong seruan baru untuk bertindak.
"Bibi menunggu perundingan nuklir gagal dan untuk saat ini Trump akan kecewa dengan negosiasi tersebut serta terbuka untuk memberinya lampu hijau," kata sumber yang merujuk pada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, The Times of Israel melaporkan.
Sumber tersebut menambahkan Israel bersiap untuk bertindak cepat jika negosiasi gagal.
Berapa lama serangan itu?
Mereka juga mengonfirmasi laporan CNN bahwa Israel akan melakukan operasi selama seminggu, bukan serangan satu kali, dengan target potensial termasuk fasilitas nuklir Iran.
Salah satu sumber menambahkan, "Ada banyak pelatihan dan militer AS melihat semuanya dan memahami bahwa Israel sedang bersiap."
Washington dikatakan khawatir bahwa Israel dapat menyerang tanpa lampu hijau Trump, kata seorang sumber AS kepada Axios.
Ada juga kekhawatiran yang lebih luas bahwa serangan dapat memicu perang yang lebih luas di kawasan tersebut yang akan melibatkan pelepasan bahan nuklir.
Perundingan nuklir
Sejak 12 April, Iran dan Amerika Serikat telah mengadakan empat putaran perundingan nuklir. Akan ada perundingan lebih banyak lagi yang dijadwalkan minggu ini di Roma dengan Oman bertindak sebagai mediator.
Seorang sumber mengatakan kepada CNN bahwa kemungkinan serangan Israel terhadap kemampuan nuklir Iran telah meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
AS bermaksud menjadi perantara kesepakatan dengan Iran mengenai program nuklirnya, meskipun dipahami bahwa Israel ingin melihat penghapusan semua stok uranium negara itu.
Diyakini juga bahwa Iran akan ditawari pengurangan sanksi jika setuju untuk mengekang kegiatannya. Namun Iran telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak ingin melepaskan haknya untuk program pengayaan uranium.
Program atom untuk penduduk
Iran juga berpendapat bahwa mereka hanya tertarik untuk mengembangkan program atom untuk memberi manfaat bagi penduduknya. Namun mereka telah secara aktif mengejar pengayaan uranium hingga kemurnian 60 persen yang hanya digunakan dalam senjata.
Trump telah berulang kali mengancam akan melancarkan serangan udara yang menargetkan program Iran jika kesepakatan tidak tercapai. Israel secara teratur memperingatkan akan menyerang fasilitas nuklir Iran jika merasa terancam.
Langkah seperti itu dapat semakin memperumit ketegangan di kawasan yang telah muncul dari perang Israel-Hamas di Gaza. (Daily Mail/I-2)