
AKTRIS Jennifer Coolidge, 63, menyampaikan pidato wisuda tahun 2025 untuk sekitar 1.000 lulusan Emerson College. Coolidge pernah menempuh studi seni pertunjukan di Emerson, yang terletak di Boston, Massachusetts, sebelum keluar demi mengejar karier di Hollywood, menurut laporan Boston.com.
Dalam pidatonya, Coolidge mengenang masa kecilnya. Ia mengatakan tumbuh beberapa mil dari kampus tersebut sebagai “anak yang sangat, sangat aneh.”
Aktris The White Lotus mengenang hari terakhirnya di kelas satu SD, ketika sekolah mengadakan lomba halang rintang. Setelah gurunya menjelaskan cara mengikuti lomba, Coolidge mengatakan ia “lari sekencang mungkin” dan mengira telah mengalahkan gadis tercepat di sekolah.
“Aku sangat gembira karena merasa sudah menang, dan menurutku, itu berarti aku akan mendapatkan pita biru. Tapi kemudian guru menghampiriku dan memberitahuku aku tidak menang karena didiskualifikasi,” ujar Coolidge. “Ternyata, aku melewati semua rintangan. Aku hanya lari di bagian luar lintasan.”
Coolidge mengakui kejadian tersebut membuat teman-temannya mengejeknya selama bertahun-tahun. “Aku sadar kalau aku akan menjalani sisa hidupku sebagai bahan lelucon. Aku sangat tidak nyaman dengan diriku sendiri, dan sejak saat itu aku mulai hidup sepenuhnya di dalam pikiranku,” jelasnya.
Seiring waktu, pengalaman tersebut membuatnya memiliki “ekspektasi yang luar biasa tinggi [pada diri sendiri] dan percaya bahwa itu akan menjadi kenyataan.”
Perubahan Pola Pikir
Perubahan pola pikir itu semakin kuat setelah ia melihat majalah milik ibunya yang menampilkan Grace Kelly dan pernikahan kerajaannya, yang membuat Coolidge bermimpi menjadi ratu Monako.
“Kalau dipikir-pikir, itu satu-satunya hal yang benar-benar kupunya. Ada sesuatu dalam diriku yang mengatakan aku bisa meraih apa saja di dunia ini, dan tidak ada bukti yang mendukungnya,” katanya, disambut tawa para hadirin.
Komedian itu menggunakan kisah masa kecilnya sebagai pesan utama bagi para lulusan. “Ketika kalian menemukan hal yang benar-benar ingin dilakukan, aku sangat menyarankan: kejar saja,” katanya. “Kalian benar-benar harus memotivasi diri sendiri untuk percaya pada kemungkinan-kemungkinan yang terdengar mustahil, dan kalian harus percaya bahwa itu tidak mustahil.”
Coolidge mencatat menjadi orang yang “terlalu sensitif” membuatnya sering merasa seperti terus-menerus dalam “keadaan memulihkan diri” dari komentar negatif — entah karena ditolak dalam audisi peran atau menerima komentar yang menyakitkan.
Namun akhirnya, Coolidge mampu menjadi “juara untuk dirinya sendiri” dan menemukan kekuatan untuk terus melangkah maju. “Jangan dengarkan orang-orang yang mengacaukan kisah nyata yang kalian miliki,” ia menekankan kepada para lulusan. “Kuncinya adalah kemampuan kalian untuk meyakinkan diri sendiri bahwa kalian bisa berhasil, karena kalian memang harus menjadi pendukung terbesar untuk diri kalian sendiri.”
Rintangan
Aktris American Pie itu menutup pidatonya dengan mengatakan kisah tentang lomba halang rintang tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan para lulusan bahwa “pendapat orang lain tidaklah penting.”
“Dalam hal rintangan hidup kalian, kalian harus menemukan jalan sendiri,” katanya. “Dan kalian tidak bisa merencanakannya dengan sempurna sejak awal. Sebagian dari mengarahkan hidup adalah membiarkannya berkembang. Jadi biarkanlah.”
Sebelum karier Coolidge melesat, ia bekerja sebagai pelayan dan tampil bersama grup improvisasi The Groundlings. Pada Juni 1995, ia mengikuti audisi untuk Saturday Night Live namun ditolak. Namun empat tahun kemudian, ia mendapatkan peran sebagai Ibu Stifler dalam seri film American Pie dan sebagai Paulette dalam Legally Blonde. Peran lain menyusul di film-film seperti Best in Show dan A Cinderella Story.
Pada 2021, ia melejit ke puncak popularitas berkat perannya sebagai Tanya McQuoid di The White Lotus, yang akhirnya memberinya dua Penghargaan Emmy Primetime dan satu Golden Globe. (People/Z-2)