
PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan meningkatkan pengawasan terhadap ancaman penyebaran penyakit menular hewan ternak guna memastikan kesehatan hewan jelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah.
Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kalsel, Suparmi, Jumat (16/5). "Untuk menjamin kesehatan dan keamanan hewan kurban, Disbunnak Kalsel bersama Tim Pengawas Hewan Kurban tingkat provinsi dan kabupaten/kota, juga meningkatkan pengawasan hewan kurban di seluruh wilayah," ungkapnya.
Menurut Suparmi langkah ini sebagai upaya pencegahan terhadap Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS). Termasuk memastikan hewan kurban yang disembelih dalam kondisi sehat dan layak dikonsumsi masyarakat. "Pengawasan ini rutin berkala dilaksanakan dan menjelang Idul Adha lebih ditingkatkan, termasuk pada saat pemotongan hewan kurban. Saat ini sudah ada tim pengawasan pemotongan hewan kurban di seluruh daerah,” ujarnya.
Pada Idul Adha 2025 ini pihaknya menurunkan 340 orang petugas pengawas hewan kurban yang terdiri dari petugas pemeriksa hewan kurban provinsi dan kabupaten/kota, UPT Kementrian Pertanian, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Kalsel dan instansi terkait lainnya.
Suparmi meminta masyarakat untuk tidak khawatir dalam pelaksanaan kurban, karena dari ketersedian dan kesehatan hewan kurban di Kalsel aman. Tercatat stok atau ketersediaan hewan kurban di Kalsel mencapai 25.752 ekor.
Jumlah ini melebihi perkiraan kebutuhan hewan kurban sebanyak 16.500 ekor. Dibanding tahun sebelumnya ketersediaan hewan (sapi) kurban sebanyak 21.791 ekor dengan realisasi pemotongan sebanyak 14.486 ekor. (E-2)