
JARINGAN Muro Lembata, Nusa Tenggara Timur, akhirnya terbentuk, Selasa (14/10). Organisasi yang dibentuk Yayasan Bina Sejahtera (YBS) Baru dan PLAN itu bertujuan merangkul segenap pemangku kepentingan untuk bergerak dalam upaya konservasi pesisir dan ekosistem laut berbasis kearifan lokal (Muro). Organisasi itupun dipimpin tiga anak muda milenial.
Bertempat di ballrom Hotel Olimpic, Kota Lewoleba, Organisasi yang dinamakan Jaringan Muro Kabupaten Lembata itu dipimpin tiga anak muda milenial yakni Ketua, Hendra Langoday, Sekretaris, Enya Wahon dan Bendahara, Hans Tukan.
Ketua Yayasan Bina Sejahtera (YBS) Baru, Kornelia Penate, menjelaskan, Pembentukan Jaringan Muro Lembata bertujuan mengaktifkan jaringan Muro yang sudah terbentuk selama ini.
Jaringan Muro juga bertujuan menyatukan kepentingan banyak sektor yang disatukan dalam satu jaringan dalam aksi bersama, Mendorong aksi aksi penguatan konservasi laut dan pesisir menurut tradisi Muro. Dikatakan, jaringan Muro berperan sebagai fasilitator, menjembatani kepentingan komunitas lokal baik kepada NGO maupun pemerintah.
Menurut Kornelia, melalui kerja sejumlah LSM serta kebangkitan kesadaran struktur adat, jaringan Muro, sebuah kearifan konservasi laut lokal, mulai berkembang dengan baik terutama di 5 desa di Ile Ape yang kemudian akan berkembang ke wilayah lain, sehingga diperlukan sebuah organisasi Jaringan Muro Lembata.
"Isu muro berkembang baik. Desa-desa sudah melakukan konservasi, karena itu kita bikin jaringan untuk memperlancar kerja-kerja konservasi berbasis Muro," ujar Kornelia.
Ketua YBS Baru menandaskan pembentukan jaringan Muro Lembata bukan sekedar project oriented, karena melalui forum PRB kita perlu bentuk jaringan Muro di pesisir lembata.
Sementara itu, Ketua Jaringan Muro Kabupaten Lembata yanv baru terpilih, Hendra Langoday, Rabu (15/10) mengatakan, setelah terpilih, dirinya siap membangun komunikasi dengan semua komunitas untuk menyukseskan program yang dicetuskan jejaring Muro Lembata.
Ia berharap, kegiatan berkaitan dengan pemafaaatan laut dan pesisir dapat dilakukan sesuai rencana program jejaring Muro, juga menjadikan laut sebagai ibu bagi kehidupan masyarakat Lembata dan generasi. Langoday berpesan, teruslah menjaga lingkungan laut dan rawat lingkungan.
Terkait tradisi Muro, Hendrikus mengatakan, sebagai warisan leluhur nenek moyang, tradisi Muro dapat mendorong seluruh warga untuk menjaga dan merawat ekosistem laut untuk kehidupan yang akan datang. (E-2).