
RAMAI di media sosial tentang trend (tren) baru yaitu garis merah di atas kepala atau disebut S-Line. Kemunculan tren ini diawali dengan viralnya drama Korea terbaru yang berjudul S-Line. Tren ini pun banyak diikuti banyak orang di platform Tiktok dan X (dulu Twitter).
S-Line bermula dari potongan video drama korea S-Line, yang menggambarkan bahwa garis merah di atas kepala seseorang menandakan bahwa seberapa banyak orang tersebut melakukan hubungan intim.
Selain itu, tidak hanya menandakan sebarapa banyak seseorang melakukan hubungan intim, melainkan juga terlihat apabila dua orang yang pernah melakukan hubungan intim berada di sekitar, garis merah itu akan saling terhubung.
Viralnya tren S-Line, membuat banyak orang ikut meramaikan tren tersebut. Diolah dari berbagai sumber, tren ini ternyata dinilai berdampak buruk bagi masyarakat. Apa saja dampak buruknya? Simak sebagai berikut.
Dampak Buruk
1. Umbar Aspek Pribadi
Tren S-Line tersebut dinilai memberikan dampak buruk yaitu mengungkap aspek pribadi seseorang ke ruang publik bahkan di antara mereka yang mengikuti tren ini belum menikah.
2. Kurang Batasan Privasi
Dampak negatif lainnya ialah kurangnya kesadaran akan batasan privasi seseorang dalam bermedia sosial khususnya generasi muda.
Memilih Tren
Oleh sebab itu, anak-anak muda diharap bisa memilih tren mana yang bisa diikuti dan tidak berakibat buruk bagi pandangan masyarakat, bukan sekadar ikut tren. (Nas/M-3)