Ilmuan Sebut Gigi Manusia Berevolusi dari 'Baju Zirah' Ikan Purba

5 hours ago 2
Ilmuan Sebut Gigi Manusia Berevolusi dari 'Baju Zirah' Ikan Purba Pemindaian CT dari struktur seperti gigi dari ikan tanpa rahang kuno Astraspis menunjukkan tubulus yang diisi dengan dentin berwarna hijau. Area merah mewakili sistem pembuluh darah yang menampung pada saraf. (Doc Yara Haridy)

PARA ilmuwan mengatakan bahwa gigi manusia berevolusi dari “Baju Zirah” ikan yang punah dan pernah hidup selama 465 juta tahun lalu.

Sebuah studi baru mengatakan hal ini menunjukan bagaimana jaringan sensorik yang ditemukan pada eksoskeleton ikan purba berkaitan dengan “perangkat genetik” yang menghasilkan gigi manusia. 

"Ini mengindikasikan bahwa 'gigi' bisa berfungsi sebagai alat sensorik meskipun tidak berada di dalam mulut," ujar Yara Haridy, seorang paleontolog dan ilmuwan biologi evolusi di Universitas Chicago. 

Awalnya, para ilmuwan berusaha untuk menemukan vertebrata tertua dalam catatan fosil, dengan meneliti spesimen dari periode Kambrium dan Ordovisium yang berkisar antara 541 juta sampai 443 juta tahun yang lalu. 

Ciri khas dari spesies vertebrata adalah keberadaan saluran internal untuk dentin, yaitu jaringan kalsifikasi yang terletak tepat di bawah enamel pada gigi manusia, namun dapat ditemukan pada tonjolan luar dari pelindung ikan kuno.

Saat melakukan CT scan dengan berkualitas tinggi untuk menyelidiki spesies "ikan pertama" yang disebut Anatolepis heintzi, para ilmuwan menemukan apa yang tampak sebagai lubang-lubang yang terisi dentin.

Untuk membuktikan temuan ini, mereka membandingkan A. heintzi dengan sejumlah fosil kuno serta organisme laut masa kini.

Namun, saat mereka mengamati dengan lebih cermat, mereka memahami bahwa pori-pori yang diharapkan terlapisi dentin justru berfungsi lebih sebagai organ indera pada cangkang kepiting. Dengan demikian, A. heintz merupakan arthropoda tanpa tulang belakang yang kuno bukan ikan bertulang.

Kategori A. heintz mengarah pada wawasan baru yang penting yaitu vetebrata purba seperti ikan dan arthropoda kuno membuat jaringan mineral yang sama untuk membantu mereka merasakan lingkungan mereka. Akhirnya, jaringan mineral itu berevolusi menjadi dentin dan menjadi gigi sensitif manusia. 

Dilihat dari sudut pandang evolusi, kepekaan yang tinggi pada gigi di mulut tidak menjadi sebuah teka-teki, melainkan merupakan cerminan dari latar belakang evolusi mereka dalam sistem sensorik vertebrata purba. 

Hal ini juga didukung oleh studi baru bahwa gagasan struktur sensorik berevolusi pada eksoskeleton setidaknya berusia 460 juta tahun lalu. 

Sumber: Livescience

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |