Harris Hotel Semarang Ikut Ambil Peran dalam Global Accessibility Awareness Day

6 hours ago 2
Harris Hotel Semarang Ikut Ambil Peran dalam Global Accessibility Awareness Day Harris Sentraland Semarang rayakan Global Accessibility Awareness Day(Doc Harris Sentraland Semarang)

HARRIS Sentraland Semarang, hotel bintang 4 yang berdiri di bawah naungan The Ascott Limited tersebut baru-baru ini sukses menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan masyarakat berkebutuhan khusus, dalam rangka ikut berpartisipasi dalam Global Accessibility Awareness Day atau Hari Kesadaran Aksesibilitas Global yang diperingati setiap tanggal 15 Mei 2025.

Hari Kesadaran Aksesibilitas Global sendiri diperingati untuk mengajak semua orang berbicara, berpikir, dan belajar tentang aksesibilitas dan inklusi bagi penyandang disabilitas.

Hari tersebut dirayakan agar meningkatkan kesadaran masyarakat tentang prevalensi masalah aksesibilitas, keterlibatan, dan perlunya desain inklusif untuk menghilangkan stigma dan hambatan bagi lebih dari 1 miliar penyandang disabilitas di seluruh dunia.

Azkar Rizal Muhammad selaku Marketing & Brand Manager Harris Sentraland Semarang menyatakan bahwa ini adalah kali pertama mereka ikut merayakan dan berpartisipasi dalam Hari Kesadaran Aksesibilitas Global. Kegiatan yang dipilih adalah cooking class dan sharing session.

Mengundang Yayasan Kinasih Semarang, Harris Sentraland Semarang mengadakan peringatan Hari Kesadaran Aksesibilitas Global di area outdoor mini golf, pada tanggal 15 Mei 2025, dari pukul 15:00-17:00.

Acara dibuka dengan kegiatan sharing session dengan bahasan penyediaan fasilitas dan sarana yang bisa disediakan suatu hotel bagi tamu berkebutuhan khusus, agar hotel menjadi tempat yang ramah bagi penyandang disabilitas.

Sesi berbagi pengalaman dan pendapat juga menyentuh potensi untuk melibatkan masyarakat berkebutuhan khusus di industri perhotelan.

Acara dilanjut dengan kegiatan cooking class. Para peserta dari Yayasan Kinasih Semarang didampingi oleh food & beverage department dari Harris Sentraland Semarang, diajarkan membuat pizza dari nol. Mulai dari pembuatan adonan, penataan saus dan topping, sampai proses pemanggangan dengan oven.

Azkar menjelaskan bahwa program pemberdayaan penyandang disabilitas seperti ini akan menjadi program berkelanjutan di Harris Semarang.

"Menurut data dari Puslapdik, dari 7 miliar jumlah penduduk dunia di tahun 2021, 15%nya adalah penyandang disabilitas. Berarti ada 1 miliar lebih penduduk dunia yang berkebutuhan khusus. Tanggung Jawab kita tidak hanya berhenti di penyediaan fasilitas dan sarana ramah disabilitas. Tapi juga berperan aktif dalam memberdayakan dan melibatkan mereka. Karena kita semua punya hak yang sama dalam berkarir dan berkarya," paparnya. (Adv)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |