
AKTIVITAS Gunung Semeru di Jawa Timur memperlihatkan peningkatan signifikan. Dalam satu hari, Rabu (23/7), sudah tiga kali gunung di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang itu, telah tiga kali erupsi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi terjaid pada pukul 05.30, 06.14 dan 09.14 WIB. "Pada letusan pertama tinggi kolom abu mencapai 900 meter, yang kedua 600 meter dan ketiga 700 meter," papar Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, Rabu (23/7).
Saat ini Gunung Semeru berada pada status level II (Waspada) dengan rekomendasi. PVMBG meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi dan sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak," tambah Wafid.
Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar. Warga diharapkan waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Selain itu, ia menyebut adanya potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Sementara itu, pada hari yang sama, erupsi juga terjadi di Gunung Marapai di Sumatra Barat dan Gunung Dukono di Maluku Utara. Erupsi Marapi terjadi pada pukul 07:23 WIB dengan tinggi kolom abu 1.600 meter di atas puncak. Marapi berada pada status level II atau Waspada, dengan radius jarak aman 3 kilometer dari Kawah Verbeek.
Di Gunung Dukono, erupsi terjadi pada pukul 09:08 WIT dengan tinggi kolom abu 700 meter di atas puncak. Status gunung api berada level II atau Waspada, dengan rekomendasi warga tidak beraktivitas di radius 4 kilometer dari Kawah Malupang Warirang. (H-4)