Cristian Chivu.(Youtube Inter)
INTER Milan memang pulang dengan kemenangan tetapi sang pelatih Cristian Chivu enggan tersenyum lebar. Usai timnya menundukkan Kairat Almaty 2-1 pada pekan ke-4 Liga Champions, Kamis (6/11), Chivu menilai performa skuadnya jauh dari standar yang diharapkan.
Bertandang ke Kazakhstan, Inter harus bekerja keras untuk mengatasi perlawanan tim tuan rumah. Gol baru tercipta menjelang turun minum lewat upaya keras Lautaro Martínez di depan gawang.
Namun, keunggulan itu tak bertahan lama. Kairat Almaty menyamakan skor melalui sundulan bebas Ofri Arad dari situasi sepak pojok. Inter baru bisa memastikan kemenangan setelah gol Carlos Augusto.
Meski hasil akhir berpihak pada Nerazzurri, Chivu menilai performa anak asuhnya tidak mencerminkan kualitas tim besar.
"Butuh waktu hingga akhir babak pertama untuk menembus pertahanan lawan. Saya bertanggung jawab penuh, karena sebagai pelatih saya gagal menanamkan mentalitas yang tepat," ujar Chivu kepada Sky Sport Italia.
Ia mengakui intensitas pertandingan yang datang setiap tiga hari menjadi tantangan tersendiri tetapi bukan alasan untuk tampil setengah hati.
"Saya tidak berhasil memberikan sikap yang semestinya mereka bawa ke pertandingan seperti ini. Walau kami bermain dengan jadwal padat, seharusnya kami bisa tampil lebih baik dan harus lebih baik ke depan," kata Chivu.
Kemenangan ini menandai catatan bersejarah bagi Inter dengan empat kemenangan beruntun di fase grup Liga Champions untuk pertama kali.
Namun, mereka juga kebobolan gol perdana di kompetisi musim ini. Chivu tetap menilai tiga poin tersebut penting untuk posisi tim di klasemen.
"Akhirnya saya terima tiga poin ini karena itu berharga untuk perjalanan kami. Empat laga berikutnya akan jauh lebih sulit dibanding yang sudah kami lewati. Tak ada laga mudah di Liga Champions, meskipun di atas kertas lawan terlihat lebih lemah," pungkasnya. (I-2)


















































