Menteri Haji Sebut Istitaah Calon Jemaah Jadi Perhatian Serius Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi

2 hours ago 1
Menteri Haji Sebut Istitaah Calon Jemaah Jadi Perhatian Serius Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi Jemaah calon haji berjalan menuju Makkah Route untuk lapor diri di Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten(ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

MENTERI Haji dan Umrah, Mochamad Irfan atau Gus Irfan menegaskan bahwa istitaah kesehatan calon jemaah haji Indonesia 1447H/2026M menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Pasalnya jemaah haji yang wafat di Tanah Suci pada penyelenggaraan ibadah haji 2025 lalu mayoritas dari Indonesia.

"Malah ada jemaah kita yang wafat di pesawat dalam perjalanan menuju Tanah Suci. Kondisi ini membuat istitaah kesehatan calon jemaah haji Indonesia 1447H/2026M menjadi perhatian serius bersama," ungkapnya saat bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Republik Indonesia Faisal Bin Abdullah H. Amodi, di Kantor Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, baru-baru ini.

Gus Irfan menambahkan bahwa dalam penyelenggaraan ibadah haji 2026, layanan fast track masih di tiga bandara yakni Bandara Soeta, Bandara Adisoemarmo Solo dan Bandara Juanda Surabaya.

Kementerian Haji dan Umrah juga telah menerbitkan rencana perjalanan ibadah haji tahun depan. "Proses operasional jemaah haji Indonesia InsyaAllah akan dimulai pada 21 April 2026 atau bertepatan dengan 4 Dzulqa’dah 1447 Hijriah, yang ditandai jemaah mulai memasuki asrama haji,” kata Juru Bicara Kementerian Haji dan Umrah Ichsan Marsha. 

Keberangkatan gelombang pertama akan dimulai pada 22 April 2026 menuju Madinah Al-Munawwarah, sedangkan gelombang kedua akan diberangkatkan pada 7 Mei 2026 atau 20 Dzulqa’dah 1447 Hijriah langsung menuju Makkah Al-Mukarramah.

Adapun puncak ibadah haji akan berlangsung pada 8 Dzulhijjah 1447 Hijriah/25 Mei 2026, saat jamaah bergerak menuju Arafah dan wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah 1447 Hijriah atau 26 Mei 2026.

Sementara itu fase pemulangan jamaah haji akan dimulai pada 1 Juni 2026 dan berakhir 1 Juli 2026 atau bertepatan dengan 16 Muharram 1448 Hijriah. 

“Rencana perjalanan ini menjadi pedoman bagi seluruh penyelenggaraan operasional haji 1447 Hijriah, termasuk penyiapan layanan di embarkasi, penerbangan, akomodasi, transportasi, dan konsumsi di Tanah Suci,” pungkasnya. (Des/M-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |