
PROTELINDO memiliki lebih dari 35.000 menara telekomunikasi dan pengelola 56.000 segmen serat optik yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Karenanya, perusahaan menghadapi tantangan operasional berskala besar. Sebelum menggunakan solusi otomasi, proses penagihan atas lebih dari 54.000 sewa menara setiap tahun membutuhkan waktu dan tenaga yang sangat kompleks.
"Sejak mengadopsi solusi dari perusahaan otomasi industri dan kecerdasan buatan (AI) UiPath pada 2020, kami mampu menyelesaikan proses penagihan hanya dalam satu minggu tanpa tambahan tenaga kerja," ujar Tjin Tak Wong, Chief of IT Protelindo, dalam keterangannya, Selasa (20/5). Efisiensi ini mendorong percepatan arus pembayaran dan memperkuat arus kas perusahaan.
Tak hanya itu, Protelindo terus mengoptimalkan alur kerja bisnis dengan otomasi. Salah satu inisiatif strategisnya ialah pemanfaatan UiPath Test Suite, solusi pengujian otomasi, untuk mempercepat migrasi sistem. Dengan UiPath Test Suite, perusahaan dapat melakukan pengujian terhadap ratusan transaksi dan laporan guna memastikan seluruh sistem berjalan optimal pascamigrasi sekaligus meminimalkan risiko gangguan operasional.
Pengujian otomasi ini mencakup sekitar 400 transaksi dan laporan. Ini memungkinkan tim Protelindo memangkas waktu migrasi sistem hingga setengah dari yang dibutuhkan sebelumnya.
Selain meningkatkan efisiensi operasional, Area Vice President Growth Sales International Region UiPath, Richard Spence, mengatakan pihaknya turut mendukung upaya holistik Protelindo dalam membekali karyawan dengan pengetahuan dan keterampilan terkait teknologi terkini, seperti AI dan otomasi. Pada Februari 2024, Protelindo meluncurkan ProAction, sebuah inisiatif inovatif untuk mengedukasi karyawan non-IT mengenai manfaat otomasi. (I-2)