Foto Satelit Ungkap Sungai Anyaman Terbesar di Dunia di Tibet, Terancam Perubahan Iklim

2 hours ago 1
Foto Satelit Ungkap Sungai Anyaman Terbesar di Dunia di Tibet, Terancam Perubahan Iklim Foto satelit NASA memperlihatkan sungai Yarlung Zangbo di Tibet dengan pola anyaman yang terus berubah setiap tahun. (NASA)

SEBUAH foto satelit menakjubkan memperlihatkan bagian berliku dan rumit dari sungai “anyaman” terbesar di dunia, Yarlung Zangbo, di wilayah Tibet, Tiongkok. Sungai ini dikenal karena bentuknya yang selalu berubah setiap tahun dan diperkirakan akan menjadi semakin tidak stabil akibat dampak perubahan iklim.

Yarlung Zangbo River memiliki panjang sekitar 2.000 kilometer dan mengalir dari gletser di Dataran Tinggi Tibet bagian timur hingga ke India. Sungai ini merupakan sungai terpanjang di Tibet, kelima terpanjang di Tiongkok, sekaligus sungai utama tertinggi di dunia dengan rata-rata elevasi 4.000 meter di atas permukaan laut, menurut NASA Earth Observatory.

Bagian sungai yang tertangkap dalam foto tersebut berada di County Zhanang, tepat sebelum alirannya melewati Yarlung Tsangpo Grand Canyon. Ngarai daratan terdalam di dunia dengan kedalaman lebih dari 6.000 meter, atau tiga kali lebih dalam dibanding Grand Canyon di Amerika Serikat.

Yarlung Zangbo merupakan contoh klasik sungai anyaman (braided river), yaitu aliran air dengan banyak cabang yang saling berpisah dan bergabung membentuk pola rumit seperti jalinan. Di antara cabang-cabang itu, terdapat pulau-pulau pasir (sandbar) yang terus terbentuk dan hilang akibat arus sungai.

Endapan Sedimen Berat

Menurut Zoltán Sylvester, ahli geologi dari University of Texas at Austin, pola anyaman ekstrem di sungai ini disebabkan oleh endapan sedimen berat yang terbawa dari lereng curam Pegunungan Himalaya. Endapan tersebut mengikis dasar sungai dan membentuk saluran baru secara terus-menerus. Ia menjelaskan karena bentuk sungai sering berubah, vegetasi tidak sempat tumbuh di pulau-pulau pasir yang muncul di antara alirannya.

Sebuah animasi timelapse selama 37 tahun, yang dibuat dari citra satelit Landsat 5, 8, dan 9 antara tahun 1988 dan 2025, menunjukkan betapa cepat bentuk sungai ini berubah setiap tahun. Dalam gambar tersebut juga tampak sebuah jembatan sempit yang dibangun pada 2014, terlihat sebagai garis tipis di sisi kanan citra.

Yarlung Zangbo berawal dari Gletser Angsi, yang menjadi sumber utama aliran air lelehan es. Asal muasal sungai ini baru dikonfirmasi secara resmi pada 2011, setelah sebelumnya ilmuwan memperdebatkan apakah sumbernya berasal dari gletser Angsi atau Chemayungdung di dekatnya.

Gletser

Namun, seperti banyak gletser Himalaya lainnya, Gletser Angsi kini kehilangan banyak massa es akibat perubahan iklim. Pencairan tersebut meningkatkan jumlah sedimen yang masuk ke sungai, mempercepat erosi, dan meningkatkan risiko longsor di tepi sungai. Sebuah studi pada 2024 terhadap 13 sungai utama di Dataran Tinggi Tibet memperingatkan bahwa fenomena ini dapat mengancam ekosistem, infrastruktur, dan stabilitas lanskap lokal.

Setelah melewati Tibet dan India, aliran Yarlung Zangbo bergabung dengan Sungai Brahmaputra, lalu mengalir sejauh 2.900 kilometer hingga bertemu dengan Delta Sungai Gangga dan bermuara ke Samudra Hindia. (Live Science/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |