Ilustrasi.(Freepik)
MENINGKATNYA kebutuhan masyarakat terhadap layanan finansial perlu diimbangi dengan akses terbuka terhadap transparansi finansial untuk menciptakan rasa aman dalam bertransaksi. Karenanya, hadir Fitur Laporan Kredit dari Cermati untuk memberikan informasi menyeluruh tentang riwayat kredit dan menjaga kesehatan finansial.
"Fitur Laporan Kredit memungkinkan penggunanya mengakses berbagai informasi kredit seperti status kolektibilitas, pinjaman terlambat dibayar, portofolio pinjaman, hingga detail pinjaman. Dengan fitur ini, pengguna dapat memantau penggunaan identitas pengguna saat pengajuan atau pengambilan pinjaman sehingga dapat mendeteksi dini bila ada penyalahgunaan identitas oleh orang tidak bertanggung jawab," ujar Fuk Fung Lestario, CEO PT Agregasi Cermat Indonesia (ACI), dalam keterangan tertulis, Rabu (29/10).
Menurutnya, fitur Laporan Kredit menampilkan informasi dengan bahasa sederhana, visualisasi data menarik, dan ringkasan yang jelas untuk memudahkan pengguna. Dengan demikian, pengguna tidak perlu bingung dengan istilah-istilah teknis perbankan atau keuangan yang rumit.
Seluruh proses, imbuh dia, mulai dari pendaftaran hingga melihat laporan, dapat dilakukan sepenuhnya secara online melalui aplikasi Cermati dalam hitungan menit. Pengguna bisa mengecek kondisi kredit kapan saja dan di mana saja, langsung dari perangkat ponsel, sehingga sangat praktis untuk melakukan pemantauan rutin.
Pihaknya bekerja sama dengan mitra biro kredit yang terdaftar dan berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk layanan Laporan Kredit, sehingga laporan yang diberikan terpercaya dan terjaga keamanannya. Fitur ini juga memungkinkan pengguna untuk memantau aktivitas kredit yang tercatat atas nama pengguna, sehingga dapat menjadi indikasi awal penyalahgunaan data identitas.
Selain menampilkan data laporan kredit dari pengguna, pengguna memperoleh tips atau penjelasan mengenai faktor-faktor yang dapat meningkatkan reputasi kredit yang memengaruhi penilaian kelayakan pemberian kredit. Hal ini membantu meningkatkan literasi keuangan pengguna secara keseluruhan. (I-2)
