
Evakuasi jasad Bahagia Tarigan, Kepala Desa Liang Pematang, Kecamatan STM Hulu, Deli Serdang, Sumatra Utara, tidak lebih mudah dari proses pencarian. Butuh lebih dari 24 jam bagi Tim SAR gabungan untuk mengangkat jasadnya dari dasar sungai.
"Jasad korban baru bisa dievakuasi pada Senin (3/3) sore karena medan yang sangat sulit dijangkau," kata Kepala Kantor Basarnas Medan Hery Marantika, Selasa (4/3).
Setelah dilaporkan hilang sejak Selasa (25/2), korban ditemukan pada Minggu (2/3) siang dalam keadaan sudah meninggal dunia. Namun medan yang ekstrem menjadi tantangan utama dalam proses evakuasi.
Jasad Bahagia Tarigan ditemukan sekitar 200 meter dari Jembatan Lau Luhung, lokasi ia diduga melompat. Namun korban tersangkut di dasar sungai yang dikelilingi tebing curam setinggi 80 meter.
Tim SAR yang mencoba mengevakuasi sejak Senin (3/3) sempat menghentikan upaya mereka karena sulitnya menaklukkan medan. Mereka harus menuruni tebing dengan tali, menghadapi arus deras, dan memastikan jalur evakuasi aman untuk bisa mengangkat korban.
Upaya ini baru membuahkan hasil pada Senin (3/3) sore, pukul 17.30 WIB, setelah tim dapat mengevakuasi korban ke permukaan. Pencarian Bahagia Tarigan dimulai sejak Kamis (27/2), dua hari setelah ia dinyatakan hilang.
Basarnas Medan mengerahkan personel untuk menyisir sungai, menuruni bibir tebing, dan menggunakan drone thermal untuk melacak keberadaan korban. Namun, hingga hari kedua pencarian, jasadnya belum ditemukan.
Baru setelah area pencarian diperluas ke hilir, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Berdasarkan laporan awal, Bahagia Tarigan diduga sengaja melompat dari Jembatan Lau Luhung yang memiliki ketinggian sekitar 200 meter.
Setelah berhasil dievakuasi, jasadnya dibawa ke rumah duka menggunakan mobil Basarnas Medan dan diserahkan kepada pihak keluarga. Penyerahan jasad korban disaksikan aparat kepolisian dan instansi terkait.
Wilayah Kecamatan STM Hulu tercatat memiliki banyak kawasan perbukitan, lembah, dan aliran sungai. Kondisi geografis tersebut kerap menjadi tantangan yang cukup berat, terutama bagi tim penyelamat atau pekerja yang harus menjangkau lokasi-lokasi terpencil.(E-2)